MEMBANGUN KEMBALI SEMANGAT BERKESENIAN SETELAH PANDEMI BAGI WARGA MASYARAKAT KELURAHAN MOJOSONGO JEBRES MELALUI LATIHAN KARAWITAN
Main Author: | Supardi, Supardi |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Institut Seni Indonesia Surakarta
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.isi-ska.ac.id/5220/1/Supardi_Lap%20AKhir%20DIPA%202020.pdf http://repository.isi-ska.ac.id/5220/ http://repository.isi-ska.ac.id |
ctrlnum |
5220 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.isi-ska.ac.id/5220/</relation><title>MEMBANGUN KEMBALI SEMANGAT BERKESENIAN SETELAH PANDEMI BAGI WARGA MASYARAKAT KELURAHAN MOJOSONGO JEBRES MELALUI
LATIHAN KARAWITAN</title><creator>Supardi, Supardi</creator><subject>Karawitan</subject><description>Mojosongo adalah salah satu daerah (kelurahan) di Surakarta yang keseniannya cukup maju. Beberapa kesenian yang berkembang di kelurahan Mojosongo antara lain: Karawitan, Wayang Kulit, Tari, Ketoprak, dan Panembrama. Berbagai event budaya rutin dilestarikan di daerah Mojosongo, seperti Grebeg, Kirab Budaya, Babad Kademangan, Bersih Desa, lomba-lomba kesenian lainnya. Maraknya kegiatan-kegiatan seni dan budaya di Mojosongo adalah bentuk dari kepedulian masyarakat terhadap seni tradisi. Namun demikian semenjak Surakarta dilanda virus covid 19, kegiatan kesenian di Mojosongo sempat terhenti. Salah satunya seni karawitan. Kondisi yang dialami oleh masyarakat khususnya di Mojosongo tersebut perlu dicarikan solusi agar tetap dapat berkesenian meski dalam situasi pandemi. Melalui program kegiatan PKM ini, terbukti telah dapat membangkitkan semangat untuk berkesenian melalui pelatihan karawitan. Hal ini penting dilakukan agar semangat dan kemampuan memainkan gamelan yang telah dimiliki menjadi menurun, atau bahkan hilang. Kegiatan pelatihan ini difokuskan pada dua tempat, yakni kelompok karawitan Mardika Irama dan karawitan Sekar Mas. Mardika Irama adalah untuk mewadahi peserta didik yang dari dasar, termasuk Ibu-ibu PKK, sedangkan Sekar Mas adalah untuk warga yang sudah cukup mahir memainkan gamelan. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah terwujudnya semangat berkesenian masyarakat Mojosongo, terjadwalnya kembali latihan karawitan secara rutin, dan buku pegangan notasi karawitan untuk keperluan latihan</description><publisher>Institut Seni Indonesia Surakarta</publisher><date>2020-11-13</date><type>Document:Monograph</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.isi-ska.ac.id/5220/1/Supardi_Lap%20AKhir%20DIPA%202020.pdf</identifier><identifier> Supardi, Supardi (2020) MEMBANGUN KEMBALI SEMANGAT BERKESENIAN SETELAH PANDEMI BAGI WARGA MASYARAKAT KELURAHAN MOJOSONGO JEBRES MELALUI LATIHAN KARAWITAN. Project Report. Institut Seni Indonesia Surakarta, Surakarta. (Unpublished) </identifier><relation>http://repository.isi-ska.ac.id</relation><recordID>5220</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Document:Monograph Document PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Supardi, Supardi |
title |
MEMBANGUN KEMBALI SEMANGAT BERKESENIAN SETELAH PANDEMI BAGI WARGA MASYARAKAT KELURAHAN MOJOSONGO JEBRES MELALUI
LATIHAN KARAWITAN |
publisher |
Institut Seni Indonesia Surakarta |
publishDate |
2020 |
topic |
Karawitan |
url |
http://repository.isi-ska.ac.id/5220/1/Supardi_Lap%20AKhir%20DIPA%202020.pdf http://repository.isi-ska.ac.id/5220/ http://repository.isi-ska.ac.id |
contents |
Mojosongo adalah salah satu daerah (kelurahan) di Surakarta yang keseniannya cukup maju. Beberapa kesenian yang berkembang di kelurahan Mojosongo antara lain: Karawitan, Wayang Kulit, Tari, Ketoprak, dan Panembrama. Berbagai event budaya rutin dilestarikan di daerah Mojosongo, seperti Grebeg, Kirab Budaya, Babad Kademangan, Bersih Desa, lomba-lomba kesenian lainnya. Maraknya kegiatan-kegiatan seni dan budaya di Mojosongo adalah bentuk dari kepedulian masyarakat terhadap seni tradisi. Namun demikian semenjak Surakarta dilanda virus covid 19, kegiatan kesenian di Mojosongo sempat terhenti. Salah satunya seni karawitan. Kondisi yang dialami oleh masyarakat khususnya di Mojosongo tersebut perlu dicarikan solusi agar tetap dapat berkesenian meski dalam situasi pandemi. Melalui program kegiatan PKM ini, terbukti telah dapat membangkitkan semangat untuk berkesenian melalui pelatihan karawitan. Hal ini penting dilakukan agar semangat dan kemampuan memainkan gamelan yang telah dimiliki menjadi menurun, atau bahkan hilang. Kegiatan pelatihan ini difokuskan pada dua tempat, yakni kelompok karawitan Mardika Irama dan karawitan Sekar Mas. Mardika Irama adalah untuk mewadahi peserta didik yang dari dasar, termasuk Ibu-ibu PKK, sedangkan Sekar Mas adalah untuk warga yang sudah cukup mahir memainkan gamelan. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah terwujudnya semangat berkesenian masyarakat Mojosongo, terjadwalnya kembali latihan karawitan secara rutin, dan buku pegangan notasi karawitan untuk keperluan latihan |
id |
IOS3362.5220 |
institution |
Institut Seni Indonesia Surakarta |
institution_id |
440 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta |
library_id |
189 |
collection |
Institutional Repository Institut Seni Indonesia Surakarta |
repository_id |
3362 |
subject_area |
Adat Istiadat Agama Arsitektur |
city |
KOTA SURAKARTA |
province |
JAWA TENGAH |
repoId |
IOS3362 |
first_indexed |
2023-03-04T15:53:07Z |
last_indexed |
2023-03-04T15:53:07Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1764462046273863680 |
score |
17.13294 |