TBJT, Dokumentasi Seni, dan Aset Digital
Main Author: | Setiawan, Aris |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.isi-ska.ac.id/5173/1/TBJT%2C%20Dokumentasi%20Seni%2C%20dan%20Aset%20Digital%20.pdf http://repository.isi-ska.ac.id/5173/ http://repository.isi-ska.ac.id |
Daftar Isi:
- Pandemi menjadi momentum yang membangkitkan upaya dokumentasi seni pertunjukan berlangsung secara serius. Selama ini, gelaran seni yang hadir di TBJT semata didokumentasikan dalam bentuk kaset fisik untuk kemudian disimpan, dan tidak sedikit yang hilang, lapuk, bahkan rusak. Pandemi menyadarkan bahwa dokumentasi itu tidak selayaknya hanya disimpan dalam lemari berdebu, namun wajib dikomunikasikan pada publik yang lebih luas. Kanal media sosial, YouTube, dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan dokumentasi, penyimpanan arsip digital, dengan mempertimbangkan tingkat efisiensi dan efektivitasnya. Menyimpan dokumentasi pertunjukan di YouTube menunjukkan kesadaran akan betapa pentingnya arsipasi virtual. Beranjak dari pemahaman itulah, beberapa waktu belakangan TBJT giat menggunggah dokumentasi-dokumentasi lama (baik ludruk, wayang, tari, teater, dan lain sebagainya), untuk kembali disuguhkan di hadapan publik lewat kanal YouTube formal yang dimilikinya. Pentingnya aset digital inilah yang mengharuskan TBJT terus berbenah, dan agaknya hal itu mulai dipikirkan dengan serius. Saat pandemi sudah melandai,pertunjukan digelar kembali secara luring terbatas, namun juga tetap disiarkan secara daring agar dapat menjangkau publik dari radius terjauh sekalipun. Ke depan tidak menutup kemungkinan TBJT akan menjadi lembaga kebudayaan dengan pengelolaan arsip digital terbaik di antara yang lain, dan tentu hal itu semata didasari pada upaya pelestarian, menjaga denyut hidup kesenian dan seniman di Jawa Timur pada khususnya.