MEMBANGUN RITUS RELIGIUS LEWAT MUSIK (STUDI KASUS WAYANG DAKWAH KI JOKO GORO-GORO) LAPORAN PENELITIAN PEMULA
Main Author: | Fatimah, Mutiara Dewi |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.isi-ska.ac.id/3290/1/Mutiara%20Dewi%20Fatimah%2C%20S.Sn.%2C%20M.Sn._Penelitian.pdf http://repository.isi-ska.ac.id/3290/ http://repository.isi-ska.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Dalam Wayang Dakwah, wayang dianggap sebagai jembatan yang mampu menyampaikan pesan dan makna religius oleh para kiai. Namun peristiwa yang harusnya khusyuk dan khitmad tersebut tidak berbanding lurus dengan musik yang digunakan. Musik yang ada justru memiliki kesan “keras” dan rame dengan dinamika yang menghentak layaknya irama koplo dalam dangdut. Demikian pula dengan tata panggung yang digunakan, menggunakan pengeras suara dengan jumlah yang relatif banyak mirip pertunjukan musik pop. Penelitian ini berusaha menggunakan kajian fenomenologi dan etnografi dalam mengulas, membedah dan menganalisis peristiwa tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musik yang digunakan dalam Wayang Dakwah adalah sebuah upaya dalam menarik simpati masyarakat, lewat sajian musik populis dan sekaligus menjadi sarana “undangan” lewat bunyi bagi siapapun yang mendengarnya. Walaupun musik yang disajikan bernuansa pop, semisal dangdut, sehingga dapat memicu reaksi tubuh untuk bergoyang, namun publik terikat dengan norma pertunjukan yakni dahwah religius yang menuntut kesantunan dan kesopanan.