Membangun Profesionalisme Pustakawan Melalui Citra Diri Pustakawan Masa Depan
Main Author: | Islamy, M. Ali Nurhasan |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.isi-ska.ac.id/3238/1/Ali%20MEMBANGUN%20PROFESIONALISME%20PUSTAKAWAN%20MELALUI%20CITRA%20DIRI%20PUSTAKAWAN%20MASA%20DEPAN.pdf http://repository.isi-ska.ac.id/3238/ http://repository.isi-ska.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Pustakawan merupakan profesi seseorang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengelolaan serta pelayanan perpustakaan, kompetensi tersebut diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan. Namun seiring perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, pustakawan pada saat ini seharusnya tidak lagi hanya lihai mengusulkan atau mengadakan bahan pustaka, mengkatalog, mengindeks, dan pekerjaan rutinitas setiap hariny, tetapi di era global ini pustakawan harus mempunyai nilai lebih. Kajian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode pengumpulan data melalui library research. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa profesionalitas pustakawan tergantung dengan kemauan diri pribadi dalam membangun citra diri (image branding) dan mengembangkan diri yang pada saat ini sudah menjadi keharusan bagi pustakawan sehingga pengakuan status profesi kepustakawanannya yang dinilai oleh pemustaka. Dengan kata lain, citra diri pustakawan sangat ditentukan oleh kinerja putakawan. Berikut ini merupakan cara membentuk citra diri pustakawan: memiliki kompetensi, sikap kompetitif, personal branding untuk membangun jaringan, bangga akan profesi dan resiko profesional serta memiliki karakter yang baik. Untuk membangun citra positif, pustakawan harus membekali dan membenahi diri dengan memiliki kompetensi di bidangnya, berani berkompetisi, membangun personal brand, berjejaring di media sosial, integritas dan kepribadian yang baik, kepercayaan diri yang kuat dan kebanggaan diri bahwa pustakawan bukanlah profesi yang dipandang sebelah mata.