JAVANESE GAMELAN MUSIC, ITS PURPOSE AND HUMAN LIFE: CROSS-CULTURAL COMPARISONS AND REFLECTIONS
Main Author: | Prasadyanto, Prasadyanto |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurusan Karawitan ISI Surakart
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.isi-ska.ac.id/1523/1/579 http://repository.isi-ska.ac.id/1523/ http://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/keteg/issue/view/85 |
Daftar Isi:
- Dalam karawitan Jawa gaya Surakarta dikenal tiga buah pathet pada masing-masing larasnya. Pergantian dari satu pathet ke pathet yang lain menjadikan suasana yang seeara progresive semakin 'panas', Hal ini dapat diamati terutama dalam pertunjukan wayang kulit. dimana pergantian pathet tersebut dapat dikaitkan dengan siklus kehidupan manusia, sedangkan konsep perubahan yang secara progresive tersebut berbeda dengan konsep yang digunakan dalam musik barat. Klasifikasi instrumen gamelan Jawa yang berdasarkan fungsi musikalnya dapat dikaitkan dengan kehidupan manusia dan bagaimana manusia menjalani dan mengisi kehidupannya. Cara mengklasifikasi instrumen tersebut saugat berbeda dengan yang digunakan bangsa Cina yang mengkaitkan bahan dengan alam, yaitu iklim dan arah mata angin. Dalam kehidupan karawitan penggunaan notasi tidaklah begitu penting, apalagi didalamnya tidak terdapat petunjuk garap yang dapat dijadikan panduan bagi pengrawit. Satu-satunya notasi yang digunakan yaitu notasi balungan gending yang masih harus ditafsir lagi oleh pengrawit, terutama untuk instrumen garap. Hal ini berbeda dengan tradisi musik barat yang mana notasi mempunyai peran utama dalam budaya musiknya. Sajian gending-gending mrabot dapat dikaitkan dengan tahapan-tahapan kehidupan manusia, mulai munculnya kehidupan hingga kematian, termasuk upacara-upacara religiusnya. Kata-kata kunci : Karawitan Jawa. Hubungan, Siklus.