GENDHING KARAWITAN: KAJIAN FUNGSI DAN GARAP DALAM KARAWITAN GAYA SURAKARTA

Main Author: Widodo, Widodo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.isi-ska.ac.id/1371/1/SKRIPSI%20WIDODO.pdf
http://repository.isi-ska.ac.id/1371/
Daftar Isi:
  • Skripsi yang berjudul “Gendhing Karawitan Kajian Fungsi dan Garap dalam Karawitan Gaya Surakarta” pada dasarnya bertujuan untuk mendeskripsikan garap ricikan depan (ngajeng). Gendhing Karawitan merupakan salah satu jenis gending tradisi Jawa, yang dalam sajiannya memiliki ragam garap yang bervariasi. Ragam garap tersebut, misalnya seperti fungsi karawitan klenéngan, fungsi karawitan pakeliran, dan fungsi karawitan iringan wayang topeng Klaten. Dari beberapa fungsi penyajian, gendhing Karawitan dalam sajian garapnya memiliki perbedaan garap antara masing-masing keperluan penyajian tersebut. Perbedaan yang sangat menonjol diantaranya terlihat dari segi jalan sajian gending. Selain itu garap ricikan depan (ngajeng) seperti garap ricikan rebab, garap ricikan gender, dan garap ricikan kendang, setelah dipahami dan dianalisis lebih lanjut, diketemukan beberapa perbedaan tentang penafsiran garap gending. Garap di dalam karawitan klenengan, penggunaan irama lebih mengalir halus, dan penekanannya maupun volume tabuhan lebih seimbang. Sedangkan dalam sajian karawitan pakeliran, irama yang digunakan lebih sekit cepat/atau sesek. Garap gendhing Karawitan dalam sajiannya juga lebih menonjolkan garap ricikan depan, khususnya garap ricikan rebab dan ricikan gender. Selain itu dalam penafsiran garap gendingnya terdapat kasus cengkok garap yang menarik, seperti garap cengkok khusus. Garap gendhing Karawitan pada umumnya lebih sering disajikan dalam kontek keperluan karawitan pakeliran. Sajian gending digunakan untuk keperluan jejeran pertama, yaitu jejer Dharawati, mendura, dan Wiroto, dan biasa di rangkaian dengan adegan tokoh Kresna. Selain itu sajian garap gendhing Karawitan juga pernah disajikan untuk keperluan karawitan klenengan, khususnya yang masih tergolong karawitan klasi