GARAP LADRANG ELING-ELING PIKUKUH KARYA KI NARTOSABDO
Main Author: | Wantoro, Galih Prih Wantoro |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.isi-ska.ac.id/1358/1/skripsi%20galih%2009111120.pdf http://repository.isi-ska.ac.id/1358/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini pada dasarnya mengkaji tentang garap ladrang Elingeling Pikukuh karya Ki Nartosabdo. Ladrang Eling-eling gaya Surakarta mengalami perkembangan, dikarenakan kebutuhan fungsional dan garap. Ladrang Eling-eling merupakan salah satu repertoar gending tradisi gaya Surakarta yang disusun pada masa Pemerintahan Paku Buwana ke IV. Sekitar tahun 70 - 80-an Ki Nartosabdo mulai menggubah ladrang Elingeling menjadi berbagai nama dan garap yang berbeda, kemudian muncul nama-nama baru bagi ladrang Eling-eling. Salah satunya adalah Ladrang Eling-eling Pikukuh. Ladrang Eling-eling Pikukuh ini masih digunakan oleh kelompok karawitan Marsudi Laras dan Ngesti Laras yang berada di Karanganyar yang difungsikan sebagai pengganti gending Kodhok Ngorek dan Larasmaya dalam acara panggih manten. Dalam penelitian ini gunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan konsep garap dan teori fungsi Rahayu Supanggah. Pendekatan dan teori yang digunakan dapat membantu menjelaskan tentang garap ladrang Eling-eling Pikukuh dan fungsi dari ladrang Elingeling Pikukuh yang digunakan oleh karawitan Marsudi Laras dan Ngesti Laras. Untuk memperoleh data dilakukan dengan studi pustaka, wawancara, dan pengamatan langsung Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa fungsi ladrang Elingeling Pikukuh disejajarkan atau sebagai pengganti Kodhok Ngorek pada acara panggih manten. Ladrang Eling-eling pikukuh pada karawitan Marsudi Laras paling sering digunakan pada acara Ngunduh mantu dan pada acara Panggih manten.