The Afro-asia Movement : Its relevance aspirations and strategies
Pada bulan April 1955, sekitar 29 orang pemimpin dari negara yang tergabung dalam kelompok negara-negara Asia-Afrika baik yang sudah merdeka ataupun negara yang masih berjuang untuk membebaskan diri dari belenggu kolonialisme, berkumpul di kota Bandung Indonesia dalam rangka konferensi anggota negar...
Main Author: | Bantarto Bandoro (-) |
---|---|
Format: | Serial |
Bahasa: | ind eng |
Terbitan: |
Jakarta :
CSIS
, 2005
|
Summary: |
Pada bulan April 1955, sekitar 29 orang pemimpin dari negara yang tergabung dalam kelompok negara-negara Asia-Afrika baik yang sudah merdeka ataupun negara yang masih berjuang untuk membebaskan diri dari belenggu kolonialisme, berkumpul di kota Bandung Indonesia dalam rangka konferensi anggota negara Asia-Afrika. Konferensi ditandai dengan menentukan nasib hubungan antar negara seperti mengucapkan visi tatanan dunia baru dalam kemerdekaan dan perdamaian, keadilan dan kemakmuran. Para pemimpin negara Asia-Afrika juga menyusun sebuah etos baru untuk mengatur hubungan antar bangsa, besar, kecil, kaya ataupun miskin suatu bangsa dengan membuat prinsip-prinsip yang telah diturunkan kepada generasi-generasi sebagai DASASILA atau sepuluh prinsip-prinsip dari Bandung. Solidaritas dan kerjasama negara-negara Asia Arfika tersebut mulai menjadi tradisi abadi persahabatan antar negara-negara anggota yang tergabung dan mengilhami generasi baru pemimpin di negara berkembang. Selanjutnya prinsip ini dikenal dengan ?Semangat Bandung?. |
---|---|
Physical Description: |
87 hlm. ; 25 cm |
ISBN: |
9789798026898 |