CERMIN SPIRIT AKADEMIK DALAM ISLAM PERSPEKTIF HISTORIS DAN KONTEKSTUAL

Main Author: Huda, Sokhi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: El-Faqih , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elfaqih/article/view/1750
http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elfaqih/article/view/1750/1293
Daftar Isi:
  • Tulisan ini akan menguraikan spirit akademik dalam Islam melalui dua perspektif, historis dan kontekstual. Dalam perspektif historis, spirit akademik dalam Islam berawal dari wahyu pertama iqra>’. Puncak spirit ini tercapai melalui “the Golden Age of Islam” (750-1258 M.) pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyyah, dengan pesatnya kemajuan ilmu dan peradaban. Masa keemasan ini menjadikan Islam sebagai pemimpin dan cermin peradaban dunia pada saat belahan dunia Barat masih dalam “the Dark Age of the West”. Kecermelangan spirit akademik itu menjadi kontribusi Islam terhadap dunia Barat. Akan tetapi pada era sekarang ini kondisi yang terjadi sebaliknya, hampir semua segmen kehidupan dipimpin oleh dunia Barat. Dalam perspektif kontekstual, spirit akademik berbekal landasan-landasan doktrinal, yuridis, dan moral. Landasan-landasan ini bergerak ke wilayah konteks kehidupan dalam bidang ilmu dan pendidikan. Pertama, untuk konteks pendidikan kepesantrenan, kitab Ta’li>m al-Muta’allim karya Burhan al-Din al-Zarnuji sangat populer karena berkontribusi untuk membangun semangat akademik dan menawarkan nilai-nilai kualitas waktu dan etika belajar. Kedua, untuk konteks keidonesiaan, spirit akademik ditandai oleh karya-karya ulama nusantara dan perkembangan lembaga-lembaga studi Islam. Spirit akademik yang paling menonjol ditandai oleh sejumlah produksi karya ilmiah seiring dengan perkembangan PTAI.