PENERAPAN MANAJEMEN ASET PADA DAERAH IRIGASI POROLINGGO KABUPATEN BANYUWANGI (Studi Kasus Saluran Primer Porolinggo dan Saluran Sekunder Salak)
Main Author: | Putri Fatikasari, Dini |
---|---|
Other Authors: | Ernanda, Heru, Wahyuningsih, Sri |
Format: | Undergraduat Thesis |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76583 |
Daftar Isi:
- Di Indonesia masih terdapat 1,3 juta hektar (ha) jaringan irigasi yang memerlukan perbaikan (Direkotrat Jendral Sumber Daya Air, 2011). Pelaksanaan rehabilitasi kerusakan infrastruktur dilaksanakan dengan pengelolaan aset irigasi (manajemen aset) (Departemen Pekerjaan Umum, 2015). Manajemen aset irigasi digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi suatu jaringan irigasi. Ruang lingkup manajemen aset meliputi (i) inventarisasi; (ii) penentuan nilai kondisi dan fungsi; (iii) penetapan rangking prioritas; (iv) sistem informasi; dan (v) rencana strategis aset (Burton, 2000). Daerah irigasi (DI) Porolinggo di bawah pengawasan Koordinator Eksploitasi (KOREK) Pengairan Glenmore Kabupaten Banyuwangi memiliki luas layanan sekitar 2.859 ha. Pada DI Porolinggo perlu dilakukan peningkatan pengelolaan irigasi, dengan cara menerapkan manajemen aset untuk kegiatan pemeliharaan aset. Penerapan manajemen aset dapat membantu juru dalam memberikan penilaian kondisi dan fungsi aset. Nilai kondisi dan fungsi aset irigasi dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan proritas pemeliharaan aset irigasi. Tujuan penelitian melaksanakan inventarisasi aset irigasi, melakukan penilaian kondisi dan fungsi aset irigasi, menguji penetapan prioritas menggunakan uji Mann Whitney dan menetapkan prioritas perbaikan aset yang optimal.