STRUKTUR HISTOLOGI FEMUR MENCIT (Mus musculus L.) STRAIN SWISS WEBSTER OVARIEKTOMI PASCA PEMBERIAN EKSTRAK TEPUNG TEMPE KEDELAI

Main Author: Sari, Arlina Mustika
Format: Undergraduat Thesis
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73480
Daftar Isi:
  • Osteoporosis merupakan penyakit metabolisme tulang yang ditandai dengan pengurangan densitas tulang yang sebagian besar terjadi pada perempuan pasca menopause (Junqueira dan Carneiro, 1997). Salah satu penyebabnya adalah defisiensi estrogen (Djoko, 1997; Ang-sy, 1994). Dengan menurunnya estrogen pasca menopause, wanita akan kehilangan mineral tulang dengan sangat cepat, yaitu 3% per tahun yang menyebabkan resiko fraktur tulang menjadi lebih besar (Dawson-Hughes, 1996). Osteoporosis terutama terjadi pada tulang yang sebagian besar tersusun dari jaringan konselus, seperti korpus vertebralis, tilang pipih pada tengkorak, skapula, ilium, dan trabekula metafisis tulang panjang (Jubb et al., 1991). Penanggulangan osteoporosis pada umumnya menggunakan metode terapi Sulih Hormon (TSH) estrogen sintetik. Beberapa penelitian klinis menyebutkan bahwa Terapi Sulih Hormon (TSH) dengan dosis yang tepat, secara efektif dapat mengurangi resiko terjadinya osteoporosis, namun selain membutuhkan biaya yang mahal dalam jangka panjang TSH estrogen sintetik dapat menimbulkan beberapa efek penyakit berbahaya diantaranya kanker rahim dan kanker payudara (Nurrochmad et al., 2010). Oleh sebab itu, banyak dilakukan penelitian untuk mencari alternatif terapi hormon estrogen eksogen berbahan dasar alami yang dapat bekerja secara efektif. Salah satu jenis hormon estrogen alami yang dapat digunakan adalah fitoestrogen yang merupakan substansi pada tanaman yang secara struktural maupun fungsional mirip dengan estradiol (Cassidy, 2003; Duffy, 2007).