HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RS PARU JEMBER
Main Author: | Sinta Dwi Puspitasari |
---|---|
Format: | Lainnya |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/7325 |
Daftar Isi:
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible. Hambatan aliran udara ini bersifat pogresif dan berhubungan dengan respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya. Penyakit tersebut menempati urutan ketiga penyebab kematian di dunia setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker. Prevalensi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Indonesia cukup tinggi yakni sebesar 5,6%. Faktor risiko Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) antara lain kebiasaan merokok, riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja, riwayat infeksi saluran napas bawah berulang dan defisiensi antitrypsin alfa-1 yang umumnya jarang terdapat di Indonesia. Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab yang terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai jumlah perokok tertinggi ketiga di dunia. Kebiasaan merokok tersebut cenderung meningkat dari waktu ke waktu, sementara di negara maju kebiasaan merokok ini mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya yang telah menyadari bahaya rokok bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penelitian ini menggunakan desain metode case-control yang mengambil subyek penelitian pada responden PPOK dan non PPOK. Responden PPOK diambil dari pasien rawat jalan PPOK di RS Paru Jember periode Januari-Desember 2011