INDUKSI KALUS EMBRIOGENIK TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.)
Main Authors: | Firdha Narulita Alfian, Didik P eusdcujil eRnteas tCarnatnot1z, Sigit Soeparjono |
---|---|
Format: | Article |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
UNEJ
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/69207 |
Daftar Isi:
- Embriogenesis somatik sangat dipertimbangkan untuk perbanyakan tanaman secara in-vitro karena beberapa keuntungannya. Embriogenesis somatik terbagi menjadi dua jalur yaitu secara langsung dan tidak langsung. Embriogensis somatik secara tidak langsung memiliki presentase hasil yang lebih tinggi dan sangat dipengaruhi keberhasilannya oleh pembentukan kalus embriogenik. Zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan kalus embriogenik menjadi embrio somatik. Auksin mempunyai peran penting untuk menginduksi kalus dimana 2,4-D merupakan auksin yang paling banyak digunakan dalam perbanyakan tanaman secara in-vitro. Tujuan dari penellitian ini adalah untuk menemukan metode mikropropagasi yang cepat untuk tebu varietas unggul NXI 1-3 melalui embriogenesis somatik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Divisi Biologi Molekuler dan Bioteknologi, CDAST Universitas Jember dari September 2014 hingga Februari 2015. Gulungan daun diisolasi dari tanaman tebu yang sehat dan berumur 6 bulan yang berasal dari lapang kemudian ditumbuhkan pada media MS (IK1, IK2, IK3) yang mengandung 2,4-D (0,3, dan 4 ppm) dengan Casein Hydrolisate (300 ppm) untuk menginduksi kalus embriogenik. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor (perbedaan level zat pengatur tumbuh) dilanjutkan dengan uji berjarak Duncan (DMRT) level 5%. Hasil uji DMRT menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terhadap respon induksi kalus embriogenik didapatkan dari perlakuan media IK3 yang mengandung 2,4-D 4 ppm dan Casein Hydrolisate 300 ppm.