PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMAHAMI GEOMETRI BANGUN DATAR MELALUI PENGGUNAAN TEORI VAN HIELE DALAM COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA SISWA KELAS 5 SDN SLAWU 02 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011

Main Author: Praktika Nurroidah
Format: Lainnya
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6625
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui cara menerapkan teori Van Hiele dalam materi bangun datar dengan menggunakan cooperaive learning tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas 5 SDN Slawu 02 Jember, (2) Untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan siswa dalam memahami geometri bangun datar dengan menggunakan metode cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) pada teori belajar Van Hiele pada siswa kelas V SDN Slawu 02 Jember serta (3) Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam memahami geometri bangun datar dengan menggunakan metode cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) pada teori belajar Van Hiele pada siswa kelas V SDN Slawu 02. Pada tingkat pravisualisasi, guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang macam-macam bentuk bangun datar serta contoh yang ada di dalam kelas. Pada tingkat ke-0, yaitu visualisasi, guru menunjukkan bentuk-bentuk bangun datar dengan menggunakan kertas lipat dan bertanya bentuk apa yang ditunjukkan oleh guru. Guru kemudian membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 siswa dan membagikan nomor yang diambil siswa secara acak untuk menjadi nomor dalam pembelajaran NHT. Kemudian guru membagikan tugas kelompok beserta guntingan kertas lipat yang telah dibentuk menjadi bermacam-macam bangun datar. Siswa bersama kelompoknya melakukan kegiatan tingkat 0, dengan cara mengelompokkan macam-macam bangun datar tersebut sesuai dengan bentuknya. Kemudian siswa melakukan tingkat pertama, yaitu analisis, bersama dengan kelompoknya. Siswa menyelidiki sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu bangun datar dengan menggunakan kosakata yang telah dijelaskan guru, kemudian menggambar bangun datar tersebut sesuai dengan sifat-sifat yang telah ditemukan. Siswa kemudian melakukan kegiatan tingkat kedua teori Van Hiele, yaitu pengurutan atau deduksi informal. Kegiatan siswa adalah mengidentifikasi dua buah bangun datar apakah sebangun atau tidak dengan cara mencari persamaan dan perbedaan dari sifat-sifat bangun-bangun datar tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan Yudianto (2007:30) menyebutkan tingkat perkembangan kognitif siswa sekolah dasar hanya sampai tahap analisis. Aktivitas siswa dalam penerapan teori Van Hiele pada strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT termasuk dalam kategori siswa aktif. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil analisis aktivitas siswa dalam penerapan teori Van Hiele pada strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT meningkat secara klasikal, pada siklus I mencapai 21,15% dan siklus II mencapai 70,19% sehingga mengalami peningkatan sebesar 49,04%. Hasil belajar siswa dalam penerapan teori Van Hiele pada strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dari persentase hasil belajar pada siklus I secara klasikal sebesar 61,15% dengan ketuntasannya sebesar 61,54% (tidak tuntas) dan hasil belajar siklus II secara klasikal sebesar 68,85% dengan ketuntasannya sebesar 84,62% (tuntas). Peningkatan hasil belajar sebesar 7,7% dan ketuntasannya sebesar 23,08%.