PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Mata Pelajaran IPS (Ekonomi) Pokok Bahasan Pasar Kelas VIII A Semester Gasal di SMP Negeri 13 Jember Tahun Ajaran 2010/2011)
Main Author: | RINI TRI WINARSIH |
---|---|
Format: | Lainnya |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5507 |
Daftar Isi:
- Proses pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah masih mengunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut akan berdampak pada proses belajar mengajar dimana aktivitas belajar siswa yang rendah dan hasil belajar siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar di SMP 13 Jember. Agar siswa memiliki aktivitas belajar dan hasil belajar yang lebih baik, guru harus selektif dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik mata pelajaran IPS (ekonomi). Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar adalah model Numbered Heads Together (NHT). Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penerapan model NHT dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar pada siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model NHT pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Penentuan jumlah subjek penelitian menggunakan metode populasi. Metode penentuan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, metode wawancara dan metode dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif vii Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Numbered Heads Together dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember dalam proses pembelajaran IPS (ekonomi). Analisis keaktifan siswa secara klasikal menunjukkan peningkatan dari kategori aktif menjadi sangat aktif. Hal tersebut dibuktikan pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I 71, 05% menjadi 84,21% pada siklus II. viii Proses pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah masih mengunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut akan berdampak pada proses belajar mengajar dimana aktivitas belajar siswa yang rendah dan hasil belajar siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar di SMP 13 Jember. Agar siswa memiliki aktivitas belajar dan hasil belajar yang lebih baik, guru harus selektif dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik mata pelajaran IPS (ekonomi). Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar adalah model Numbered Heads Together (NHT). Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penerapan model NHT dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar pada siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model NHT pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Penentuan jumlah subjek penelitian menggunakan metode populasi. Metode penentuan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, metode wawancara dan metode dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif vii Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Numbered Heads Together dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember dalam proses pembelajaran IPS (ekonomi). Analisis keaktifan siswa secara klasikal menunjukkan peningkatan dari kategori aktif menjadi sangat aktif. Hal tersebut dibuktikan pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I 71, 05% menjadi 84,21% pada siklus II. viii Proses pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah masih mengunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut akan berdampak pada proses belajar mengajar dimana aktivitas belajar siswa yang rendah dan hasil belajar siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar di SMP 13 Jember. Agar siswa memiliki aktivitas belajar dan hasil belajar yang lebih baik, guru harus selektif dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik mata pelajaran IPS (ekonomi). Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar adalah model Numbered Heads Together (NHT). Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penerapan model NHT dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar pada siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model NHT pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Penentuan jumlah subjek penelitian menggunakan metode populasi. Metode penentuan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, metode wawancara dan metode dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif vii Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Numbered Heads Together dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember dalam proses pembelajaran IPS (ekonomi). Analisis keaktifan siswa secara klasikal menunjukkan peningkatan dari kategori aktif menjadi sangat aktif. Hal tersebut dibuktikan pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I 71, 05% menjadi 84,21% pada siklus II. viii Proses pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah-sekolah masih mengunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut akan berdampak pada proses belajar mengajar dimana aktivitas belajar siswa yang rendah dan hasil belajar siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar di SMP 13 Jember. Agar siswa memiliki aktivitas belajar dan hasil belajar yang lebih baik, guru harus selektif dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik mata pelajaran IPS (ekonomi). Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar adalah model Numbered Heads Together (NHT). Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penerapan model NHT dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar pada siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model NHT pada mata pelajaran IPS (ekonomi) pokok bahasan pasar. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Penentuan jumlah subjek penelitian menggunakan metode populasi. Metode penentuan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, metode wawancara dan metode dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Numbered Heads Together dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII A di SMP 13 Jember dalam proses pembelajaran IPS (ekonomi). Analisis keaktifan siswa secara klasikal menunjukkan peningkatan dari kategori aktif menjadi sangat aktif. Hal tersebut dibuktikan pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I 71, 05% menjadi 84,21% pada siklus II.