PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA ANTARA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SUB POKOK BAHASAN LAYANG-LAYANG DAN TRAPESIUM KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2009/2010

Main Author: Isnawati
Format: Lainnya
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25096
Daftar Isi:
  • Temuan-temuan penelitian yang dilakukan Bliter (1987) dan Capper (1984) (dalam Tim MKPBM, 2001:83) menunjukkan bahwa pengajaran matematika harus digunakan untuk memperkaya, memperdalam, dan memperluas kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. Namun, hal tersebut masih dianggap sebagai bagian yang paling sulit dalam matematika baik bagi siswa dalam mempelajarinya maupun bagi guru dalam mengajarkannya. Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah memilih pendekatan serta model pembelajaran yang tepat dan berorientasi pada kompetensi siswa khususnya kemampuan pemecahan masalah matematika. Terkadang guru masih bingung untuk memilih pendekatan pembelajaran yang tepat untuk mencapai kompetensi tertentu. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dan pendekatan Open-ended merupakan dua diantara beberapa pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa antara yang diajar menggunakan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dengan pendekatan Open-ended, sehingga dapat ditentukan manakah diantara kedua pendekatan pembelajaran tersebut yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 8 Mei sampai 17 Mei 2010 di SMP Muhammadiyah I Jember kelas VIIA dan VIIB semester genap tahun ajaran 2009/2010. Kelas VIIA merupakan kelas yang diajar menggunakan pendekatan RME dengan jumlah siswa sebanyak 38 dan kelas VIIB merupakan kelas yang diajar menggunakan pendekatan Open-ended dengan jumlah siswa sebanyak 40. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan metode tes. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, analisa t-tes untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas yang diajar menggunakan pendekatan RME dan Open-ended dan analisa t-tes untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika kelas yang diajar menggunakan pendekatan RME dan Open-ended siswa golongan inferior dan golongan superior. Hasil t-tes menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan pendekatan RME dengan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan pendekatan Openended. Dimana, pendekatan RME lebih baik daripada pendekatan Open-ended dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Dari hasil perhitungan uji t juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang termasuk golongan superior dan inferior antara yang diajar menggunakan pendekatan RME dan pendekatan Open-ended. Pada kelas yang diajar menggunakan pendekatan RME, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa golongan superior lebih baik daripada golongan inferior. Pada kelas yang diajar menggunakan pendekatan Open-ended, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa golongan superior juga lebih baik daripada golongan inferior. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran RME dapat dijadikan sebagai alternatif utama dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP pokok bahasan layang-layang dan trapesium.