SYAIR-SYAIR DALAM KESENIAN SAMMAN DI PROBOLINGGO: KAJIAN STRUKTUR, FORMULA, DAN FUNGSI
Main Author: | Mega Silvia |
---|---|
Format: | Lainnya |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1579 |
Daftar Isi:
- Budaya yang berbentuk sastra lisan disebarkan oleh masyarakatnya dari generasi ke generasi. Sastra lisan adalah kesusastraan yang mencakup ekspresi kesusastraan warga atau kebudayaan yang disebarkan dan diturunkan secara lisan, dari mulut ke mulut (Hutomo, 1991:1). Menurut Endraswara (2004:150-152) pada dasarnya manusia adalah homo fabulans, yaitu makhluk yang gemar bercerita atau bersastra. Hakikat manusia sebagai homo ludens dan homo fabulans sering mempengaruhi manusia lebih tertarik pada sastra lisan daripada sastra tulis. Di samping itu, sastra lisan menarik dan unik sehingga biasanya peneliti terhibur. Dalam sastra lisan ada unsur pelestarian, pengungkapan lisan, dan pendokumentasian, sehingga peneliti mendapat hiburan kejiwaan ketika memasuki khazanah sastra lisan. Oleh karena itu, sastra lisan lebih menarik daripada sastra tulis karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang suka bersastra.