FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI KEPUTUSAN PETANI BERUSAHATANI TEBU TERHADAP PEMILIHAN SISTEM TANAM PADA WILAYAH KERJA PABRIK GULA TOELANGAN

Main Author: Muchamad Yusron Muttaqin
Format: Lainnya
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13972
Daftar Isi:
  • PG Toelangan mempunyai produktivitas lahan sawah yang paling tinggi diantara PG yang ada di Kabupaten Sidoarjo. PG yang ada di Sidoarjo menerapkan sistem tanam kepras dan sistem tanam bongkar ratoon begitu juga PG Toelangan. Sistem tanam keprasan dilakukan petani karena biaya yang dikeluarkan petani sedikit karena sistem tanam kepras ini hanya menumbuhkan kembali tanaman tebu dari tebu yang sudah di panen. Sedangkan sistem tanam bongkar bongkar ratoon yaitu membongkar tanaman yang lama dan diganti dengan bibit tanaman yang lebih unggul dari bibit tanaman sebelumnya. Bongkar ratoon merupakan salah satu program dari pemerintah yaitu Akselerasi Gula Nasional. Program Akselerasi Gula Nasional meliputi, bongkar ratoon, rawat ratoon, pembangunan kebun bibit tebu serta usaha lainnya yang berbasis tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari keputusan petani membudidayakan tanaman tebu dengan sistem tanam bongkar ratoon dan kepras di wilayah kerja Pabrik Gula Toelangan, efisiensi biaya budidaya tebu dengan sistem tanam bongkar ratoon dan kepras di wilayah kerja Pabrik Gula Toelangan dan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pendapatan petani tebu dalam penerapan sistem tanam bongkar ratoon dan kepras di wilayah kerja Pabrik Gula Toelangan. Alat analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif, analisis efisiensi biaya dan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Keputusan dalam menentukan sistem tanam terhadap tanaman tebu yang dilakukan di pabrik gula Toelangan adalah modal, informasi, pendapatan, dan kemudahan budidaya. (2) Kedua sistem tanam pada usahatani tebu dikategorikan efisien karena nilai R/C ratio kepras 1,39 dan nilai R/C bongkar ratoon 1,48 lebih besar dari satu dan antara kedua sistem tanam tersebut memiliki nilai efisiensi yang berbeda nyata. (3) Variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani tebu di wilayah Pabrik Gula Toelangan adalah biaya pestisida, teknik tanam, dan varietas sedangkan variabel yang tidak berpengaruh nyata adalah harga gula, biaya pupuk, biaya tenaga kerja, biaya sewa lahan, dan luas lahan.