Analisis Keunggulan Komparatif dan Faktor Penentu Kinerja Koperasi di Pulau Jawa

Main Author: Sasongko, Andrian Tri
Other Authors: Purnamadewi, Yeti Lis, Mulatsih, Sri
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Bogor Agricultural University (IPB) , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88679
Daftar Isi:
  • Pengembangan koperasi merupakan unsur penting dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi nasional, karena koperasi mampu mewadahi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan berdasarkan prinsip gotong royong. Perbedaan karakteristik wilayah menyebabkan keragaman dalam pembangunan dan pengembangan koperasi. Pulau Jawa dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mampu membangun koperasi dalam jumlah besar akan tetapi pertumbuhan jumlah koperasi dan kinerjanya masih rendah dan berfluktuasi bahkan sempat memiliki pertumbuhan negatif. Penelitian ini bertujuan menganalisis keunggulan komparatif dalam pembangunan koperasi Pulau Jawa, mengkaji perkembangan dan kinerja koperasi serta perekonomian Pulau Jawa, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja koperasi Pulau Jawa. Untuk menjawab tujuan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder berupa penggabungan data individu 6 provinsi di Pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Banten) dalam kurun waktu dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (1) indeks PEKR untuk menganalisis keunggulan komparatif dalam pembangunan koperasi Pulau Jawa, (2) tabulasi data untuk mengkaji perkembangan dan kinerja koperasi serta perekonomian Pulau Jawa, (3) ekonometrika panel data untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja koperasi Pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum dalam periode tahun 2011-2015 Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur memiliki keunggulan komparatif dalam pembangunan koperasi dengan nilai indeks PEKR > 1. Sedangkan Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat memiliki indeks PEKR < 1 yang artinya ketiga provinsi tersebut tidak memiliki keunggulan komparatif dalam pembangunan koperasi. Oleh karena itu pemerintah harus memfokuskan kebijakan pemberdayaan koperasi khususnya di provinsi yang tidak memiliki keunggulan komparatif dalam pembangunan koperasi atau secara relatif kurang mampu mendayagunakan koperasi di wilayahnya. Berdasarkan hasil estimasi model, variabel yang signifikan berpengaruh terhadap kinerja koperasi adalah variabel anggota koperasi (AK), pegawai koperasi (PK), modal sendiri koperasi (MS), volume usaha koperasi (VU) dan Produk Domestik Regional Bruto per kapita (PDRBPK), sedangkan variabel modal luar koperasi (ML) tidak signifikan mempengaruhi kinerja koperasi. Nilai cross section effect (efek keragaan individual) dalam model menunjukan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki perkembangan kinerja koperasi paling baik yang ditunjukan dengan nilai cross section effect paling besar dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa.