Pertumbuhan Larva dan Produktivitas Kokon Attacus atlas L. pada Jenis Pakan dan Kepadatan yang Berbeda

Main Author: Dewi, Septi
Terbitan: IPB (Bogor Agricultural University) , 2010
Online Access: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/5422
Daftar Isi:
  • Budidaya ulat sutera di Indonesia sudah berkembang selama puluhan tahun, namun masih terbatas pada ulat sutera Bombyx mori. Selain Bombyx, di Indonesia terdapat beberapa jenis sutera liar, seperti Cricula trifenestrata, Antherea mylita, dan Attacus atlas. Keistimewaan sutera liar yang dihasilkan lebih lembut, lebih sejuk, tidak mudah kusut, tahan panas dan anti bakteri. Harga kokon dan benangnya tinggi, berkisar 10 sampai 20 kali lipat dari ulat sutera murbei (Bombyx mori). Harga kokonnya pada tahun 2006 sebesar Rp 63.131,31 per kg. Selain dijadikan tekstil, kokon A. atlas dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan asesoris, kerajinan tangan serta bahan pengawet alami makanan. Selama ini pemanfaaatan A. atlas dilakukan dengan cara pengumpulan kokon dari alam. Pemanfaatan ini dilakukan oleh masyarakat yang mengetahui nilai ekonominya. Kokon yang dikumpulkan dari alam, sebagian dipintal menjadi benang dan sebagian lagi digunakan sebagai bahan asesoris. Apabila eksploitasi kokon dari alam ini dibiarkan terus, maka populasi dari spesies ini akan mengalami kepunahan. Oleh karena itu perlu dilakukan budidaya dari spesies ini.