Ekstrak Etanol Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lam.) Sebagai Antihepatotoksik Pada Tikus Putih yang Diinduksi Parasetamol

Main Author: Alawiyah, Lusiana
Terbitan: , 2010
Online Access: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13917
Daftar Isi:
  • Rumput mutiara merupakan rumput liar yang digunakan sebagai obat tradisional dan diduga berpotensi sebagai antihepatotoksik. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan potensi antihepatotoksik tanaman rumput mutiara. Tanaman rumput mutiara diekstraksi dengan pelarut etanol 70%. Hasil ekstraksi diperoleh nilai rendemen sebesar 30.06%. Ekstrak kasar rumput mutiara diidentifikasi dengan uji fitokimia, mempunyai senyawa metabolit sekunder di antaranya alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Ekstrak kasar rumput mutiara tersebut diujikan pada hewan coba tikus putih galur Spraque-Dawley yang menderita gangguan fungsi hati. Pemberian ekstrak etanol rumput mutiara dosis 400 dan 800 mg/kgBB terhadap penurunan kadar SGPT dan SGOT tidak berbeda nyata (P < 0.05) baik pada kelompok yang dihentikan pemberian parasetamolnya pada minggu keempat maupun yang terus dipapar parasetamol. Dosis 400 mg/kgBB ekstrak etanol 70% rumput mutiara sudah mampu menurunkan kadar SGPT dan SGOT tikus setingkat hepatitis kronis pada manusia, yaitu kadar SGPT dan SGOT 4-5 kali dari keadaan normalnya.