Respon morfologis dan fisiologis bibit berbagai genotipe jarak pagar ( Jatropha curcas L.) terhadap cekaman kekeringan
Main Author: | Syafi, Sartika |
---|---|
Terbitan: |
IPB (Bogor Agricultural University)
, 2010
|
Online Access: |
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10922 |
Daftar Isi:
- Tanaman jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang tahan kekeringan. Jarak pagar dapat beradaptasi pada lahan ataupun agroklimat di Indonesia bahkan tanaman ini dapat tumbuh baik pada lahan dengan tingkat kesuburan rendah (lahan kritis). Budidaya tanaman jarak pagar sebaiknya lebih difokuskan ke lahan kering agar tidak berkompetisi dengan budidaya tanaman pangan, sehingga pengembangan tanaman jarak yang paling sesuai untuk dilakukan yaitu di lahan marginal seperti di wilayah Indonesia Timur. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mempelajari respon morfologis dan fisiologis bibit berbagai genotipe tanaman jarak pagar terhadap cekaman kekeringan dan (2) mendapatkan informasi toleransi terhadap kekeringan masing-masing genotipe yang digunakan. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Leuwikopo. Analisis fisiologis dan morfologis di laboratorium Ekofisiologi dan RGCI, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Juli sampai dengan November 2007. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot) dengan tiga ulangan. Faktor pertama, sebagai petak utama adalah kadar air media terdiri atas K1 : kadar air media 40%, K2 : kadar air media 36%, K3 : kadar air media 32%. Faktor kedua, sebagai anak petak adalah genotipe terdiri atas A1 : Karanganyar, A2 : Sukabumi, A3 : NTB, A4 : IP-1P, A5 : IP-1M dan A6 : IP - 1A. Peubah morfologis yang diamati adalah tinggi tanaman, luas daun, ketebalan daun, jumlah stomata terbuka, defisit air, bobot kering pucuk, bobot kering akar, ratio pucuk akar, panjang akar dan volume akar, sedangkan peubah fisiologi yang diamati adalah kadar air daun, laju asimilasi bersih, kandungan klorofil, kandungan karbon dan kandungan prolin. Data dianalisis dengan menggunakan SAS, bila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%.