Profil Leukosit Setelah Pemberian Aspirin pada Burung Puyuh (Coturnix coturnix Japonica) yang Mengalami Cekaman Panas

Main Author: Harlimawan, Faudi Bagas
Other Authors: Santoso, Koekoeh, Wijaya, Agus
Format: Undergraduate Thesis application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: IPB University , 2020
Subjects:
L
Online Access: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103494
Daftar Isi:
  • Beternak burung puyuh di Indonesia seringkali dihadapkan pada kendala tingginya suhu lingkungan yang dapat menyebabkan stres. Pemberian obat dilakukan untuk menjaga burung puyuh tetap sehat. Salah satu obat yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi stres yaitu sediaan aspirin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan potensi pemberian aspirin dalam mengatasi stres pada burung puyuh yang diberikan cekaman panas. Burung puyuh sebanyak 16 ekor dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok berisi 4 ekor. Sediaan aspirin yang diberikan dilakukan secara oral dengan dosis yang berbeda untuk masing-masing kelompok setiap satu hari sekali. Dosis aspirin yang digunakan sebesar 0 mg/kg BB sebagai kontrol negatif, 2.52 mg/kg BB, 5.04 mg/kg BB, dan 10.08 mg/kg BB. Cekaman panas dilakukan selama 8 hari pada suhu 35 °C. Pengambilan sampel berupa darah diambil melalui vena jugularis untuk dianalisis profil leukositnya. Metode analisis untuk mendapatkan jumlah leukosit menggunakan kamar hitung Neubauer dan pewarnaan Rees & Ecker sedangkan untuk mengetahui diferensial leukosit menggunakan preparat ulas darah dan pewarnaan Giemsa. Hasil penelitian memperlihatkan pemberian aspirin dapat menurunkan indeks stres akibat cekaman panas jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yaitu kelompok yang tidak diberikan aspirin (P<0.05). Selain itu, pemberian aspirin mampu menurunkan jumlah leukosit akibat cekaman panas. Pemberian aspirin juga mampu memperbaiki diferensial leukosit yang ditandai dengan penurunan persentase heterofil dan peningkatan persentase limfosit, namun tidak merubah persentase monosit, eosinofil, dan basofil.