Studi Pemupukan Nitrogen, Fosfor Dan Kalium Pada Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) Tahun Produksi Ketiga

Main Author: Safrizal
Terbitan: IPB (Bogor Agricultural University) , 2010
Online Access: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10095
Daftar Isi:
  • Manggis merupakan tanaman khas daerah tropika yang memiliki peluang ekspor menggembirakan. Namun buah manggis yang diperdagangkan dewasa ini umumnya memiliki kualitas dan kuantitas rendah. Peningkatan produksi baik kualitas maupun kuantitas dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan yang benar dalam hal dosis dan saat pemupukan maupun jenis pupuk. Kebutuhan dosis pemupukan ditentukan oleh umur tanaman maupun status hara dalam jaringan tanaman bersangkutan. Dengan demikian, untuk keberhasilan produksi diperlukan teknik budidaya yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki teknik pemupukan khususnya nitrogen, fosfor dan kalium agar masukan teknologi produksi yang optimal mampu meningkatkan produksi dimaksud. Data kandungan hara sangat penting dalam menentukan dosis dan waktu pemupukan kearah efisiensi. Dengan mengetahui kandungan hara seperti nitrogen, fosfor dan kalium melalui analisis jaringan tanaman, diharapkan diperoleh rekomendasi pupuk yang berguna meningkatkan produksi dan kualitas buah. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian pendahuluan dan bertujuan untuk 1) Mengetahui kandungan hara nitrogen, fosfor dan kalium jaringan daun pada tanaman manggis yang telah berproduksi, 2) Mengetahui respon pertumbuhan, produksi dan kualitas buah manggis pada berbagai dosis nitrogen, fosfor dan kalium, dan 3) Mendapatkan dosis optimum nitrogen, fosfor dan kalium terhadap produksi tanaman manggis. Menggunakan tanaman manggis umur 12 tahun dan pupuk (Urea, SP36 dan KCl). Penelitian dilakukan di kebun milik kelompok tani manggis Karya Mekar Kampung Cengal desa Karacak Kecamatan Leuwiliang-Bogor. Analisis kimia tanah dan jaringan daun dilakukan di Laboratorium Fisika-Kimia Tanah FAPERTA-IPB. Pengamatan kualitas buah dilakukan di Laboratorium PKBT Baranangsiang. Penelitian berlangsung dari bulan Maret 2006 sampai Februari 2007. Penelitian terdiri atas 3 percobaan terpisah, yaitu percobaan pemupukan nitrogen, pemupukan fosfor dan pemupukan kalium. Penelitian menggunakan RAK non faktorial, terdiri dari 5 taraf dan 6 ulangan, sehingga diperlukan 30 tanaman untuk masing-masing percobaan. Ditambahkan 6 tanaman sebagai kontrol negatif. Adapun kelima taraf perlakuan tersebut masing-masing adalah : percobaan pemupukan nitrogen terdiri atas 0, 300, 600, 900 dan 1200 g N/tan, ditambah 600 g P/tan dan 800 g K/tan sebagai pupuk dasar pada setiap taraf percobaan. Percobaan pemupukan fosfor, terdiri dari : 0, 300, 600, 900 dan 1200 g P/tan, ditambah 600 g N/tan dan 800 g K/tan sebagai pupuk dasar pada setiap taraf percobaan. Dosis kalium terdiri atas 0, 400, 800, 1200 dan 1600 g K/tan, ditambah 600 g N/tan dan 600 g P/tan sebagai pupuk dasar pada setiap taraf percobaan. Masing-masing dosis pupuk diberikan dalam 3 tahapan yaitu untuk nitrogen 50, 20 dan 30% dari dosis yang ditetapkan. Untuk fosfor 20, 60 dan 20%, untuk kalium 20, 30 dan 50%. 3 Analisis nitrogen tanah dan jaringan tanaman dengan metode semi mikro Kjeldahl, sedangkan fosfor dan kalium menggunakan metode pengabuan kering. Analisis tanah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal dan akhir penelitian, sedangkan analisis jaringan sebanyak 4 kali, yaitu : Bulan Maret, Juli, November dan Februari. Komponen pertumbuhan tanaman yang diamati adalah panjang daun, lebar daun, periode trubus dan periode dormansi. Komponen produksi dan kualitas buah terdiri atas : jumlah buah jadi, bobot individu buah, produksi buah per pohon, bobot aril, tebal kulit, kekerasan kulit, diameter horizontal dan diameter vertikal. Faktor lingkungan seperti curah hujan dan jumlah hari hujan diperoleh dari Stasiun Klimatologi Dramaga. Pertumbuhan dan perkembangan baik vegetatif maupun generatif tanaman manggis dipengaruhi oleh pupuk nitrogen, fosfor, maupun kalium. Pada saat pertumbuhan vegetatif, nitrogen, fosfor dan kalium di jaringan daun meningkat (periode Maret-Juli), namun pada saat terjadi induksi pembungaan, nitrogen, fosfor dan kalium di daun mengalami penurunan (periode Juli-November). Hal ini disebabkan unsur-unsur tersebut digunakan untuk induksi pembungaan. Pada saat pertumbuhan dan perkembangan buah (periode November-Februari), kandungan nitrogen dan kalium pada daun kembali meningkat dibandingkan dengan fosfor. Kandungan nitrogen, fosfor dan kalium dalam jaringan daun meningkat seiring dengan meningkatnya dosis. Kandungan nitrogen dan fosfor jaringan tertinggi terdapat pada dosis masing-masing 1200 g N/tan dan 1200 g P/tan, sedangkan kandungan kalium tertinggi terdapat pada dosis 1600 g K/tan. Serapan nitrogen, fosfor dan kalium pada fase vegetatif (Maret-Juli) meningkat, pada fase induksi pembungaan (Juli-November) menurun, pada fase perkembangan buah (November-Februari) nitrogen dan kalium meningkat namun fosfor menurun. Berfluktuasinya kandungan hara jaringan karena tanaman melalui fase vegetatif dan fese generatif secara bersamaan. Nitrogen tidak meningkatkan produksi buah dan kualitas bauh. Dosis nitrogen yang telah diaplikasikan pada percobaan ini tergolong masih rendah dan belum ditemukan batas optimum. Fosfor meningkatkan produksi buah per pohon, namun tidak meningkatkan pertumbuhan dan kualitas buah. Dosis fosfor yang telah diaplikasikan pada percobaan ini tergolong masih rendah dan belum ditemukan batas optimum. Kalium menurunkan produksi dan kualitas buah. Dosis kalium yang telah diaplikasikan pada percobaan ini tergolong masih rendah dan belum ditemukan batas optimum.