Pengaruh Inflasi dan Perubahan Kurs terhadap GDP di Indonesia (tahun 1997 - 2008)

Main Author: Dedik Purwanto; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Ekonomi Pembangunan - Fakultas Ekonomi UM , 2009
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/6507
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Purwanto, Dedik. 2009. Pengaruh Inflasi dan Perubahan Kurs terhadap GDP Indonesia (periode 1997 – 1998). Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr.Hari Wahyono, M.Pd., (II) Dra. Hj.Lisa Rokhmani, M.Si.Kata Kunci: Inflasi, Kurs dan GDPPada pertengahan tahun 1997, Indonesia dan sebagian beberapa negara Asia Tenggara dan Timur mengalami krisis ekonomi yang berdampak negatif pada kondisi perekonomian dan krisis ekonomi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor baik yang bersifat eksternal maupun internal.. Dampak krisis tersebut ditandai dengan situasi perekonomian Indonesia pada tahun setelah terjadinya krisis mengalami pasang surut, hal ini ditunjukkan dengan perubahan Gross Domestic Product (GDP) riil, tingkat pengangguran, jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia, pada awal tahun 1998 GDP riilnya turun 13,01 % dan jumlah orang dewasa yang bekerja menurun dari 95,3 % ke 94,5 % dan tingkat pengangguran meningkat dari 4,7 % ke 5,5 %. Satu tahun kemudian (1999) GDP riil tumbuh sebesar 0,31 % dan jumlah penduduk dewasa yang bekerja menurun sebesar 93,7 % dan tingkat pengangguran meningkat kembali ke 6,3 % (BPS, 2000). Dan Dengan diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (khususnya US$) ditentukan oleh mekanisme pasar. Jenis data dalam peneltian ini adalah data kuantitatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat pengangguran, inflasi dan perubahan kurs terhadap pertumbuhan GDP. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah inflsi (X1) dan perubahan kurs (X2) dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah GDP (Y).Data yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder. Data itu meliputi data tahunan inflasi, perubahan kurs dan GDP peride 1997 sampai 2008. Data tersebut diperoleh dari BPS, Laporan Bank Indonesia (1998-2008). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda model OLS dengan uji asumsi klasik . Proses pengolahan data ini menggunakan SPSS 15 for Windows. Hasil penelitian ini mengindikasikan ada pengaruh inflasi(X1), dan perubahan kurs (X2) terhadap GDP (Y) secara simultan berdasarkan nilai Fhitung sebesar 23,881 dengan tingkat signifikansi 0.000. Selain itu tidak ada pengaruh yang signifikan perubahan kurs (X2) terhadap GDP (Y) dan ada pengaruh negatif antara inflasi dengan GDP (Y) secara parsial dengan nilai β1 = -0,251 dan sig t = 0,000, β2=0,000 dan sig t= 0.882Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan terdapat pengaruh negatif tingkat inflasi terhadap pertumbuhan PDB atau GDP .Tidak ada pengaruh yang signifikan perubahan kurs terhadap pertumbuhan PDB atau GDP Berdasarkan pada Uji F dimana diperoleh Fhitung >Ftabel yang menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan inflasi dan perubahan kurs secara simultan terhadap PDB atau GDP . Saran dalam penelitian ini adalah : (1) Penelitian ini perlu dilakukan lebih lanjut dan mendalam perihal signifikansi kurs terhadap PDB. (2) Untuk meningkatkan PDB di Indonesia pemerintah diharapkan menekan angka menekan inflasi dan nilai kurs agar tidak terus mengalami kenaikan yang signifikan.