Pengaruh profesionalisme guru ekonomi tersertifikasi pendidik dalam jabatan 2009 tehadap kompetensi dan kinerja di Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Probolinggo

Main Author: MAYA FARADILLA PUSPA; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Ekonomi Pembangunan - Fakultas Ekonomi UM , 2010
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/6205
Daftar Isi:
  • ABSTRAKPuspa, Maya Faradilla. 2009. “Persepsi Kepala Sekolah Dan Teman Sejawat Terhadap Guru Ekonomi Yang Tersertifikasi Di Sma Dan Smk Probolinggo”. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dra. Hj Lisa Rokhmani. M.Si (2) Dr. Nasikh, S.E.,M.P., M.PdKata kunci: Profesionalisme guru, Kompetensi guru, Kinerja guruGuru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, sehingga mereka harus mendapatkan perhatian yang utama.Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama dalam kaitannya dalam proses belajar mengajar. Perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru dan berujung pada guru pula. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan persyaratan memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau Diploma IV yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran. Sebagai agen pembelajaran, seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik.Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru sehingga pembelajaran di sekolah juga akan berkualitas. Peningkatan mutu dan peningkatan kesejahteraan guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan melalui sebuah kinerja guru yang baik.Tujuan sertifikasi adalah untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional; meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan; meningkatkan martabat guru; dan meningkatkan profesionalise guru.Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan variabel dalam penelitian yaitu profesionalisme guru, kompetensi guru dan kinerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah guru ekonomi tersertifikasi di Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Probolinggo. Responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah atau wakil kepala sekolah dan guru (teman sejawat) dari guru yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 37 orang. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode angket/kuesioner tertutup. Analisis data yang digunakan untuk menguji adalah dengan analisis distribusi frekuensi.Hasil penelitian untuk tingkat Profesionalisme guru ekonomi yang tersertifikasi di SMA dan SMK Probolinggo menurut persepsi kepala sekolah dan teman sejawat sudah sangat tinggi atau baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data menyatakan bahwa masing-masing sub profesionalisme yaitu:83,8 % guru memiliki tingkat ahli bidang teori dan praktek yang sangat tinggi atau baik, 75,7 % guru memiliki tingkat latar belakang kependidikan yang sangat tinggi atau baik, 78,4% guru melaksanakan kode etik guru yang sangat tinggi atau baik, 91,9% guru memiliki tingkat otonom dan rasa tanggungjawab yang sangat tinggi atau baik, 83,8% guru memiliki kerelaaan memberikan bimbingan yang sangat tinggi atau baik, serta 62,2% guru memiliki rasa bekerja berdasarkan panggilan hati nurani yang sangat tinggi atau baik.Hasil penelitian untuk tingkat Kompetensi guru ekonomi yang tersertifikasi di SMA dan SMK Probolinggo menurut persepsi kepala sekolah dan teman sejawat adalah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data menyatakan bahwa masing-masing sub kompetensi yaitu: 83,8 % guru memiliki tingkat kompetensi kepribadian yang tinggi, 83,8 % guru memiliki tingkat kompetensi sosial yang tinggi, 75,7% guru memiliki tingkat kompetensi pedagogik yang tinggi, serta 78,4% guru memiliki tingkat kompetensi profesional yang tinggi. Sedangkan untuk kinerja guru ekonomi yang tersertifikasi di SMA dan SMK Probolinggo menurut persepsi kepala sekolah dan teman sejawat juga sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data masing-masing sub variabel. Dari sub variabel penyusunan program pembelajaran yaitu: 91,9 % guru menyusun program pembelajaran, 83,8 % guru melaksanakan pelaksanaan evaluasi, 62,2 % guru melakukan analisis evaluasi, 78,4 % guru melakukan pelaksanaan perbaikan dan pengayaan, 56,8 % guru melakukan pelaksanaan pembelajaran dengan sangat baik.Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada para guru ekonomi tersertifikasi di Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Probolinggo untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dan kinerjanya dalam dunia kependidikan. Sehingga tujuan Sertifikasi guru untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Berbagai program untuk meningkatkan kompetensi dan kinerjanya, hendaknya tidak berhenti begitu saja setelah sertifikat pendidik didapatkan, melainkan tetap membekali diri dengan berbagai program peningkatan pendidikan seperti pelatihan dan seminar yang bermanfaat untuk menambah wawasan di dunia pendidikan.