Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah dan Kemampuan Berpikir kritis Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X-I MAN Trenggalek
Main Author: | Ana Nur Kholidah |
---|---|
Format: | PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Ekonomi Pembangunan - Fakultas Ekonomi UM
, 2009
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/4274 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Kholidah, Ana Nur. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah dan Kemampuan Berpikir kritis Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X-I MAN Trenggalek. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Moch. Ichsan, S.E, M.Pd, M.Si., (2) Imam Mukhlis SE, M.Si. Kata Kunci: pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Memecahkan Masalah, Kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan wawancara secara informal dengan guru Ekonomi kelas X-I MAN Trenggalek diketahui bahwa keterampilan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir kritis masih kurang, siswa masih terlihat kesulitan untuk mengaitkan materi yang diperoleh di sekolah dengan masalah yang ada di sekitar mereka. Selama ini proses pembelajaran masih menganut model konvensional, yaitu proses pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Dalam bidang kurikulum, MAN Trenggalek telah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau lebih dikenal dengan KTSP. Sedangkan dalam pembelajaran ekonomi, guru menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok biasa tanpa ada variasi yang menyebabkan pembelajaran terkesan monoton. Agar dalam pembelajaran ekonomi siswa tidak merasa bosan maka perlu diterapkan model-model pembelajaran baru untuk mengembangkan keterampilan masalah dan kemampuan berpikir kritis siswa salah satunya adalah pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yaitu model pembelajaran yang menghadirkan kehidupan nyata kedalam kelas sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran serta menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk: (I) mendeskripsikan penerapan model berbasis masalah (problem based learning) di kelas X-I MAN Trenggalek pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran 2) menganalisis keterampilan memecahkan masalah setelah penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran 3) menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas X-I MAN Trenggalek setelah penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan permintaan dan penawaran Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yaitu dilaksanakan pada tanggal 15 dan 22 Nopember 2008 di MAN Trenggalek pada siswa kelas X-I pokok bahasan permintaan dan penawaran dengan jumlah siswa 41 orang. Data penelitian diperoleh dari tes keterampilan memecahan masalah kemampuan berpikir kritis dan observasi kegiatan guru pada tiap siklus. Teknik analisis data yang digunakan untuk menilai keterampilan memecahkan masalah, kemampuan berpikir kritis dan keterlaksanaan pembelajaran yaitu dengan menggunakan persentase siklus I dan II. Hasil rata-rata tes keterampilan memecakan masalah siklus 1 sebesar 57.2% dengan klasifikasi baik 14.6%, cukup baik sebanyak 61% dan kurang baik sebanyak 24.4%. Sedangkan rata-rata tes keterampilan memecakan masalah siklus II meningkat sebesar 23.7% yaitu menjadi 80.9% dengan klasifikasi cukup baik 19.5%, baik 63.4& dan baik sekali sebanyak 17.1%. Kemudian hasil rata-rata tes kemampuan berpikir kritis siklus I 42.6 % dengan klasifikasi kurang baik dan rata-rata tes kemampuan berpikir kritis pada siklus II sebesar 80,1 % dengan klasifikasi baik. Data ini menunjukkan ada peningkatan sebesar 38.4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X-I MAN Trenggalek. Adapun saran yang dapat diberikan untuk lebih mengoptimalkan penerapan pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi yaitu guru mata pelajaran ekonomi disarankan untuk menerapkan model pembelajaran berbasis masalah sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan memecahkanmasalah dan kemampuan berpikir kritis siswa, pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah hendaknya dipertimbangkan kesesuaian antara materi di buku dengan siswa dan kondisi lingkungan siswa serta waktu yang tersedia. Selain itu guru harus tegas pada siswa agar siswa lebih disiplin dalam proses pembelajaran.