analisis penilaian akuntansi aktiva tetap dan pekerjaan dalam pelaksanaan (PDP) pada laporan keuangan di PT.PLN (persero) APJ Malang

Main Author: ELIEN NUZULIYANTI; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Akutansi - Fakultas Ekonomi UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/article/view/3147
Daftar Isi:
  • Nuzuliyanti, Elien. 2009. Analisis Penilaian Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP(Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) Serta Kontribusinya Terhadap Kesesuaian Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. PLN (Persero) APJ Malang. Tugas Akhir, Program Studi Diploma III Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Ika Putri Larasati, SE., MCom Kata Kunci: Aktiva Tetap, Penilaian, Penyajian Laporan Keuangan.Setiap perusahaan pasti memiliki aktiva tetap untuk mendukung kegiatan usahanya. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia tentang aktiva tetap dan penyusutan, penilaian aktiva tetap adalah sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kesalahan pengakuan dan penilaian akan berpengaruh pada penyajian laporan keuangan perusahaan. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penilaian aktiva tetap dan PDP (Pekerjaan Dalam Pelaksanaan) dan pengaruhnya pada laporan keuangan PT. PLN (Persero) APJ Malang berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan No.16 dan No.17 yang berlaku di IndonesiaMetode yang digunakan dalam perolehan data adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan interview dan dokumentasi diantaranya laporan keuangan neraca dan laba-rugi tahun 2007. Tehnik pemecahan masalah dilakukan dengan langkah mengidentifikasi alur perolehan aktiva tetap, penyajian, penilaian aktiva tetap dan menganalisis kesesuaiannya dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia No.16 dan No.17 tentang aktiva tetap dan penyusutan.Hasil penelitian tersebut, PT. PLN (Persero) APJ Malang mengakuisisi aktiva tetap melalui pembelian sebesar harga faktur dan aktiva tetap melalui pekerjaan investasi sebesar harga kontrak. Jumlah ini mengakibatkan penilaian aktiva tetap dalam laporan keuangan neraca terlalu rendah dan pembebanan penyusutan dalam laporan laba rugi juga menjadi terlalu rendah sehingga laba yang diperoleh perusahaan dilaporkan terlalu tinggi. Penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus dan aktiva tetap tidak beroperasi akan diusulkan untuk dihapus. Aktiva tetap ini disajikan paling atas karena merupakan aktiva terbesar dan paling penting bagi perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penilaian akuntansi pada PT. PLN (Persero) APJ Malang telah mengakomodir dari Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, meskipun masih terdapat beberapa kelemahan.