PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN KURS RUPIAH TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Main Author: Indri Paramithasari
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Akutansi - Fakultas Ekonomi UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/article/view/2072
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Paramithasari, Indri. 2009. Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Kurs Rupiah terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Makaryanawati, S.E, M.Si, Ak. (II) Sawitri Dwi Prastiti, S.E, M.Si, Ak. Kata Kunci : Tingkat Inflasi-IHK, Suku bunga SBI, kurs Rupiah, dan return saham. Pasar modal adalah pasar berbagai instrument keuangan jangka panjang, dimana pasar modal memiliki dua fungsi yaitu menyediakan dana bagi pihak yang memerlukan dana dan mempunyai kelebihan dana untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki. Sehingga pasar modal dapat dijadikan sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana jangka panjang dengan cara menerbitkan saham dan sarana bagi investor dalam menanamkan modalnya. Faktor makro ekonomi merupakan faktor eksternal dan pengaruhnya bersifat umum artinya faktor ini akan mempengaruhi semua return saham perusahaan dengan intensitas yang berbeda antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh fluktuasi inflasi, tingkat suku bunga, dan kurs rupiah sebagai variabel bebas terhadap return saham sebagai variabel terikat. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan mengambil populasi pada seluruh perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007, yaitu sebanyak 137 perusahaan. Dalam pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, penelitian memperoleh 58 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang tidak signifikan dari variabel inflasi, pengaruh negatif yang tidak signifikan dari variabel tingkat suku bunga SBI, dan pengaruh positif yang tidak signifikan dari variabel kurs rupiah terhadap return saham perusahaan Manufaktur. Alasan mengapa ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan, dikarenakan pada periode amatan penelitian tahun 2005-2007 pengambilan sampel perusahaan manufaktur mengalami profit yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini maka disarankan agar penelitian lebih lanjut untuk menggunakan periode pengamatan lebih dari tiga tahun dan juga menambah variabel bebas lainnya. Disamping faktor makro ekonomi sebaiknya investor juga memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi return saham misalnya faktor mikro, keadaan keamanan, dan keadaan politik suatu negara.