SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS DARI CoCl2.6H2O, CrCl3.6H2O, KSCN SEBAGAI BAHAN KATODA BATERAI ION KALIUM

Main Author: ADE ROZAFIA; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2018
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/74031
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Senyawa kompleks prussian blue like dengan dua ion logam dan ligan siano memiliki potensi sebagai bahan katoda baterai ion kalium. Senyawa kompleks KFe[Fe(CN)6] memiliki potensial reduksi dan oksidasi yang reversibel sehingga berpotensi sebagai bahan baterai ion kalium. Senyawa kompleks dari kobalt(II) klorida heksahidrat, kromium(III) klorida heksahidrat, dan kalium tiosianat belum pernah dilaporkan. Tujuan penelitian yaitu mensintesis dan mengkarakterisasi senyawa kompleks dari kobalt(II) klorida heksahidrat, kromium(III) klorida heksahidrat, kalium tiosianat dengan stoikiometri 1:6:6 serta potensinya sebagai bahan katoda baterai ion kalium. Senyawa kompleks disintesis dengan mereaksikan kobalt(II) klorida heksahidrat, kromium(III) klorida heksahidrat, dan kalium tiosianat pada perbandingan mol 1:6:6 dalam pelarut metanol. Uji titik lebur digunakan untuk mengetahui kemurnian senyawa kompleks. Analisis SEM-EDX untuk mengetahui bentuk senyawa kompleks, persentase atom (%At) dan persentase massa (%Wt) dari masing- masing unsur dalam senyawa kompleks. Analisis FT-IR untuk mengetahui pola koordinasi dari ligan tiosianato dengan ion logam dalam senyawa kompleks. Senyawa molekuler atau ionik dapat diketahui melalui uji daya hantar listrik (DHL), dan analisis voltametri siklik untuk mengetahui potensi senyawa kompleks sebagai bahan baterai ion kalium. Senyawa kompleks dari kobalt(II) klorida heksahidrat, kromium(III) klorida heksahidrat, dan kalium tiosianat menghasilkan padatan berwarna hijau kehitaman. Senyawa kompleks leleh pada suhu 250-252°C. Analisis dengan EDX diperoleh perbandingan persentase atom dari Co:Cr:K:S sebesar 1:1:1:6. Hasil uji DHL menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk adalah senyawa ionik. Analisis gugus fungsi dengan FT-IR mengindikasikan bahwa ion tiosianat dengan ion kromium (III) dan kobalt (II) terkoordinasi sebagai ligan jembatan. Analisis voltametri siklik menunjukkan bahwa senyawa kompleks memiliki potensial reduksi sebesar +0,5026V dan potensial oksidasi sebesar -1,1591V sehingga berpotensi sebagai bahan katoda baterai ion kalium. Kata Kunci: senyawa kompleks, kobalt(II) klorida heksahidrat, kromium(III) klorida heksahidrat, kalium tiosianat, baterai ion kalium