Skrining Pewarna Sintetis dan Pengaruh Aerasi terhadap Dekolorisasi Pewarna oleh Kapang Pelapuk Kayu Isolat KLUM1 dan KLUM2

Main Author: ULIN NIHAYAH; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2018
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/73788
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Nihayah, Ulin. 2018. Skrining Pewarna Sintetis dan Pengaruh Aerasi terhadap Dekolorisasi Pewarna oleh Kapang Pelapuk Kayu Isolat KLUM1 dan KLUM2. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Evi Susanti, M.Si, (II) Dr. Suharti, M.Si. Kata Kunci: skrining, pewarna sintetis, dekolorisasi, aerasi, kapang pelapuk kayu Pewarna sintetis banyak digunakan pada proses industri tekstil. Sebanyak 10-15% dari total pewarna sintetis pada proses pewarnaan terbuang dalam limbah cair di lingkungan. Pewarna sintetis dalam limbah cair yang dibuang secara langsung ke lingkungan akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem kehidupan di sekitarnya. Pewarna dalam limbah cair industri perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Metode biologis menggunakan kapang pelapuk kayu (KPK) merupakan salah satu metode alternatif pengolahan limbah pewarna karena dapat mendekolorisasi pewarna sintetis menjadi struktur yang lebih sederhana dan tidak toksik. Kemampuan KPK dalam mendekolorisasi pewarna sintetis dapat ditingkatkan dengan memberikan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kapang, salah satunya aerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pewarna sintetis yang dapat didekolorisasi oleh KPK isolat KLUM1 dan KLUM2 dan mengetahui pengaruh aerasi terhadap dekolorisasi pewarna sintetis oleh kedua isolat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif eksperimental laboratoris. Tahap penelitian yang dilalui untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu: (1) peremajaan isolat KPK KLUM1 dan KLUM2, (2) produksi suspensi spora KPK KLUM1 dan KLUM2, (3) menghitung jumlah spora per mL suspensi spora sel awal KPK isolat KLUM1 dan KLUM2, (4) skrining pewarna sintetis oleh isolat KLUM1 dan KLUM2, dan (5) uji pengaruh aerasi terhadap kemampuan dekolorisasi pewarna sintetis oleh KPK isolat KLUM1 dan KLUM2. Dekolorisasi diamati dengan menurunnya absorbansi pewarna sintetis pada panjang gelombang maksimum pewarna yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua pewarna sintetis yang digunakan dapat didekolorisasi oleh KPK isolat KLUM1 dan KLUM2 dengan persentase dekolorisasi berbeda-beda. Aerasi mengakibatkan penurunan persentase dekolorisasi reactive black 5 oleh KPK isolat KLUM1 dan KLUM2 secara signifikan.