Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Kompleks dari Kadmium(II) Nitrat, Kalium Tiosianat, dan Ligan 2,2’-Bipiridina
Main Author: | Ratu Syufa; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2018
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/73618 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Syufa, Ratu. 2018. “Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Kompleks dari Kadmium(II) Nitrat, Kalium Tiosianat, dan Ligan 2,2’-Bipiridina” Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Fariati, M.Sc. (2) Dr. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Ph.D. Kata kunci: sintesis, karakterisasi, kadmium(II), 2,2’-bipiridina (2,2-bipy), ion tiosianat Reaksi antara kadmium(II) klorida dan ligan 2,2’-bipiridina (2,2’-bipy) menghasilkan kompleks molekuler [Cd(2,2'-bipy)(μ-Cl)2]n dengan geometri tetrahedral terdistorsi di sekitar atom pusatnya. Pada senyawa kompleks ini, ligan 2,2’-bipy terkoordinasi pada atom pusat kadmium(II) melalui dua atom nitrogen membentuk ligan bidentat, sedangkan ion klorida berlaku sebagai ligan jembatan. Senyawa kompleks dari kadmium(II) nitrat, kalium tiosianat, dan 2,2’-bipy belum pernah dilaporkan. Ion tiosianat memiliki atom donor S dan N sehingga berpeluang untuk bertindak sebagai ligan dalam senyawa kompleks. Tujuan penelitian adalah mensintesis senyawa kompleks dari kadmium(II) nitrat, kalium tiosianat, dan ligan 2,2’-bipy serta mengkarakterisasi senyawa kompleks hasil sintesis untuk memprediksi strukturnya. Senyawa kompleks disintesis dengan mereaksikan kadmium(II) nitrat, kalium tiosianat, dan ligan 2,2’-bipy pada perbandingan mol 1:2:2 dalam pelarut metanol. Uji titik lebur bertujuan untuk mengetahui kemurnian senyawa kompleks yang dihasilkan. Uji daya hantar listrik (DHL) dan analisis kualitatif ion tiosianat dilakukan untuk mengetahui jenis senyawa. Untuk mengetahui gugus fungsi dalam senyawa kompleks dilakukan dengan analisis FTIR. Analisis EDX bertujuan untuk memperoleh rumus empiris dari senyawa kompleks. Berdasarkan prediksi rumus empiris, hasil uji DHL, dan uji kualitatif ion tiosianat, kemungkin-an rumus molekul dan struktur senyawa kompleks dapat diprediksi. Energi bebas dari struktur prediksi dihitung dengan program Gaussian 09W. Prediksi struktur yang diterima memiliki energi bebas terendah. Senyawa kompleks hasil sintesis berupa kristal tidak berwarna, berbentuk balok, dan memiliki titik lebur sebesar 159-161oC. Hasil uji titik lebur membukti-kan bahwa kompleks hasil sintesis merupakan senyawa murni. Hasil pengukuran DHL dan uji kualitatif ion tiosianat menunjukkan bahwa kompleks hasil sintesis adalah senyawa molekuler. Analisis FTIR menunjukkan bahwa ion tiosianat terkoordinasi pada atom pusat melalui atom donor S. Analisis EDX memberikan rumus empiris CdC12H8N4S2. Prediksi struktur yang memenuhi yaitu kompleks [Cd(2,2’-bipy)(SCN)2], [Cd(2,2’-bipy)2(SCN)2] atau [Cd(2,2'-bipy)(μ-SCN)2]n. Energi bebas per ikatan sebesar -25 kJ/mol, -16 kJ/mol, dan -12 kJ/mol. Kompleks [Cd(2,2'-bipy)(SCN)2] merupakan struktur senyawa kompleks yang paling stabil karena memiliki energi bebas per ikatan terendah. Pada struktur tersebut ion tiosianat terkoordinasi pada atom pusat kadmium(II) sebagai ligan monodentat melalui atom donor S. Struktur yang lebih akurat ditentukan dengan metode difraksi sinar X kristal tunggal.