Pengaruh Variasi KOH terhadap Hasil Sabun Cair dari Minyak Kemiri (Aleurites moluccana) dengan Bantuan Ultrasonik, Karakterisasi serta Uji Aktivitas Antibakteri

Main Author: Syafiuddin .; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2018
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/73536
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/73536/69303
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/73536/69304
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/73536/69306
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/73536/69307
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Sabun cair menjadi trending topic saat ini karena penggunaannya yang praktis, higenis dan berpotensi sebagai sabun antibakteri. Sabun yang berkualitas baik dipengaruhi oleh bahan baku minyakdan jumlah basa alkali (KOH) yang digunakan. Minyak kemiri dapat digunakan sebagai bahan sabun karena kemiri mudah didapat dan memiliki kandungan minyak yang tinggi. Komponen utama minyak kemiri adalah asam lemak tak jenuh yang dapat dimanfaatkan sebagai senyawa antibakteri. Konsentrasi alkali yang terlalu tinggi akan menyebabkan kandungan alkali bebas sabun yang dihasilkan juga tinggi, sehingga diperlukan variasi basa alkali untuk mendapatkan hasil sabun yang berkualitas baik.Pembuatan sabun memerlukan waktu yang lama. Gelombang ultrasonik dapat dimanfaatkan dalam beberapa reaksi kimia untuk meningkatkan laju reaksi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh jumlah KOH terhadap karakter sabun cair hasil sintesis dari minyak kemiri dengan bantuan gelombang ultrasonik, dan (2) mengetahui aktivitas antibakteri sabun cair hasil sintesis dari minyak kemiri. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen di Laboratorium dengan Tahap (1) preparasi sampel, (2) isolasi minyak kemiri, (3) karakterisasi minyak, (4) sintesis sabun cair, (5) karakterisasi sabun cair, dan (6) uji anti bakteri. Sabun cair dibuat dengantiga variasiKOH yaitu, variasi 1 (SKTU1) sebanyak 2,5 gram KOH, variasi 2 (SKTU2) sebanyak 3 gram KOH dan variasi 3 (SKTU3) sebanyak 3,5 gram KOH. Masing-masing sabun dikarakterisasi meliputi pengamatan organoleptik pada panelis, penentuan pH dengan pH meter,massa jenis, penentuan viskositas menggunakan viscometer brookfield,uji kadar asam lemak bebas, uji kadar alkali bebas, penentuan tegangan permukaan dengan tensiometer dunoydan uji daya hambat terhadap bakteriStaphylococcus aureusdan Escherichia coli dengan metode difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintesis sabun cair dari minyak kemiri dengan penambahan 3 gram KOH (SKTU2) memiliki karakteristik yang sesuai standar mutu SNI06-4085-1996. Karakteristik yang dihasilkan yaitu berwujud cair, warna putih kekuningan, aroma khas dari surfaktan sodium lauryl sulfate (SLS), pH 8,46, massa jenis 1,10 g/mL, kadar asam lemak bebas 0,34%, kadar alkali bebas 0,05%, viskositas 1.460 cPs dan tegangan permukaan 4,33 x 10-4 N/m serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureusdengan diameter zona hambat sebesar 5,77 mm dengan kategori sedang.