“Optimasi Jumlah Inokulum dan Waktu Inkubasi Delignifikasi-Sakarifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Oleh Kapang Pelapuk Kayu Isolat Kapang KlUM1 dan KLUM2”

Main Author: HENI PUTRI; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2018
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/73338
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/73338/69042
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah lignoselulosa yang mengandung selulosa dan hemiselulosa yang cukup tinggi, sehingga dapat disakarifikasi menjadi gula pereduksi yang selanjutnya dapat difermentasi menjadi bioethanol. Kandungan kimiawi TKKS yaitu selulosa (35,66 % - 57,75 %), hemiselulosa (6,61 % -15,96 %) dan lignin (21,27 % - 36,68 %). Proses konversi lignoselulosa dalam TKKS terdiri dari beberapa tahap yaitu perlakuan awal (pretreatment), delignifikasi, sakarifikasi, dan fermentasi. Hal ini mengakibatkan proses produksi bioetanol dari TKKS menjadi tidak ekonomis. Proses delignifikasi dan sakarifikasi dapat dilakukan secara simultan dengan memanfaatkan kapang pelapuk kayu (KPK) indigenous. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jumlah inokulum spora dan waktu inkubasi optimum delignifikasi-sakarifikasi limbah TKKS oleh isolate KLUM1 dan KLUM2. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris yang dilakukan di Laboratorium Biokimia FMIPA untuk preparasi dan pengukuran. Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya dan Laboratorium Bioindustri Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya untuk melakukan proses delignifikasi – sakarifikasi menggunakan shaker inkubator. Tahapan penelitian ini meliputi (1) preparasi serbuk TKKS berukuran 50 – 100 mesh, (2) pembuatan reagen dan medium, (3) peremajaan kapang pelapuk kayu (KPK) isolat indigenos KLUM1 dan KLUM2 (4) preparasi suspensi spora (5) optimasi jumlah inokulum dan waktu inkubasi delignifikasi – sakarifikasi limbah TKKS. Terjadinya proses delignifikasi – sakarifikasi ditunjukan dengan kenaikan persen sakarifikasi yang sebanding dengan peningkatan kadar gula pereduksi dalam medium. Kadar gula pereduksi ditentukan dengan metode Somogy – Nelson. Kondisi optimum jika diperoleh nilai persen sakarifikasi tertinggi pada perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa isolat KLUM1 optimum melakukan proses delignifikasi-sakarifikasi terhadap serbuk TKKS berukuran 50-100 mesh dalam medium cair N-Limited menggunakan jumlah inokulum sebesar 4.8x104 sel/g TKKS selama waktu inkubasi 3 hari, menghasilkan % sakarifikasi sebesar 0,112 % ; dan isolat KLUM2 dengan jumlah inokulum sebesar 3.1x104 sel/g TKKS selama waktu inkubasi 4 hari menghasilkan % sakarifikasi sebesar 0.094%.