Studi Pengaruh Kondisi Dekomposisi Pada Analisis Fe Dalam Sedimen Dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

Main Author: Ulfa Romlah; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2016
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/53112
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/53112/41440
Daftar Isi:
  • ABSTRACT Romlah, Ulfa. 2016. Studi Pengaruh Kondisi Dekomposisi Pada Analisis Fe Dalam Sedimen Dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Sc. Anugrah Ricky Wijaya, M.Sc. (II) Dr. Irma Kartika Kusumaningrum, S.Si., M.Si.Kata Kunci : Dekomposisi, Fe, Sedimen, Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)Sedimen merupakan kimia fosil yang terdiri dari bahan anorganik dan organik yang berasal dari aktivitas manusia dan pelapukan batuan dan tanah.¬¬¬ Sedimen memiliki salah satu kemampuan mengadsorpsi logam-logam berat. Logam Fe terhadap media lingkungan dapat berpotensi menjadi racun. Penelitian pada logam Fe dalam sedimen telah banyak dilakukan, tetapi studi pengaruh kondisi dekomposisi analisis Fe dalam sedimen belum dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh kondisi dekomposisi pada analisis Fe dalam sedimen yang diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), (2) membandingkan Fe dalam sedimen pada kondisi dekomposisi optimum dengan, a) larutan HNO3 dan b) akuaregia (campuran HNO3 : HCl rasio 1:3)Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Pengambilan dan perlakuan sampel sedimen, (2) Uji dekomposisi larutan HNO3 berbagai variasi konsentrasi (2M; 4M; 6M; 8M; dan 10M), (3) Uji waktu dekomposisi menggunakan larutan HNO3 berbagai variasi waktu dekomposisi (15 menit; 30 menit; 60 menit; 120 menit; 150 menit; dan 180 menit), (4) Uji variasi volume HNO3 pada konsentrasi optimum adalah (10 mL; 25 mL; 50 mL; 75 mL; dan 100 mL), (5) Uji hasil analisis Fe dalam sedimen pada kondisi dekomposisi optimum dengan: a) larutan HNO3, b) akuaregia (campuran HNO3 : HCl rasio 1:3). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif metode dekomposisi dan pengaruhnya terhadap analisis Fe dalam sedimen. Kesimpulan dari penelitian yaitu, kondisi dekomposisi memberikan pengaruh pada analisis Fe dari sedimen. Kondisi optimum yang diperoleh yakni dengan menggunakan 50 mL larutan HNO3 8 M dan waktu dekomposisi selama 150 menit. Hasil penentuan konsentrasi Fe sebanyak 0.72 ppm. Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan pelarutan menggunakan akuaregia sebanyak 0.60 ppm. Oleh karena itu, kondisi optimum dengan pelarut HNO3 yang diperoleh pada penelitian ini memungkinkan untuk dijadikan alternatif metode dekomposisi untuk menganalisis Fe dari sampel sedimen.