Uji Toksisitas Ekstrak dan Fraksi Metanol Beluntas (Pluchea indica L) terhadap Artemia salina serta Isolasi Salah Satu Komponen Penyusunnya

Main Author: anggun sabatini; mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2016
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/52640
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/52640/40674
Daftar Isi:
  • ABSTRACT Sabatini, Anggun. 2016. Uji Toksisitas Ekstrak dan Fraksi Metanol Beluntas (Pluchea indica L) terhadap Artemia salina serta Isolasi Salah Satu Komponen Penyusunnya. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Siti Marfu’ah, M.S., (2) Dr. H. Sutrisno, M.Si. Kata kunci: daun beluntas, ekstraksi, fraksi metanol, uji toksisitas. Beluntas (Pluchea indica L) adalah salah satu tanaman perdu yang daunnya dapat digunakan sebagai sayuran (lalapan). Selain sebagai sayuran daun beluntas biasa digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Khasiat daun beluntas terhadap kesehatan tubuh karena adanya senyawa bioaktif yang berperan dalam pengobatan. Daun beluntas mengandung senyawa bioaktif diantaranya adalah flavonoid, alkaloid, fenolik, tannin, monoterpen, triterpen,steroid, benzoid, dan fenilpropanoid. Golongan senyawa flavonoid berpotensi sebagai antikanker, antioksidan, antitumor, dan antiinflamasi yang telah di ujikan pada mencit. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan sifat toksik ekstrak metanol daun beluntas terhadap larva Artemia salina, (2) menentukan sifat toksik fraksi metanol daun beluntas terhadap larva Artemia salina, (3) mengidentifikasi komponen hasil isolasi fraksi metanol daun beluntas. Penelitian ini terdiri dari tujuh tahap, yaitu (1) preparasi sampel, (2) ekstraksi serbuk daun beluntas di maserasi selama tiga hari dengan penggantian pelarut setiap satu hari. Maserat yang dihasilkan dipekatkan menggunakan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Selanjutnya di fraksinasi menggunakan pelarut yang berbeda kepolaran, (3) uji fitokimia, (4) uji toksisitas terhadap Artemia salina, (5) analisis dengan kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan variasi eluen dengan perbedaan kepolaran, (6) pemisahan senyawa secara kromatografi lapis tipis preparatif dengan eluen yang sesuai, (7) identifikasi senyawa hasil isolasi secara organoleptik dan analisis secara spektrofotometri IR. Ekstrak dan fraksi metanol daun beluntas bersifat toksik terhadap Artemia salina dengan LC50 berturut-turut 651 ppm dan 922 ppm. Zat hasil isolasi fraksi metanol daun beluntas berwujud padatan berwarna kuning dan memiliki identitas dengan gugus fungsi OH, C=C aromatik, C-H alkana, C-O eter, C-H aromatik dan diduga adalah golongan flavonoid.