Pengaruh Variasi Jumlah Glasir terhadap Kualitas Warna Keramik dari Oksida Logam ZnO - Cr2O3 dan ZnO – Fe2O3
Main Author: | Hidmi fariha; Perpustakaan UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2009
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/4302 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Fariha, Hidmi. 2009. Pengaruh Variasi Jumlah Glasir terhadap Kualitas Warna Keramik dari Oksida Logam ZnO - Cr2O3 dan ZnO – Fe2O3. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., (II) Drs. Sumari, M.Si. Kata kunci: pewarna keramik, oksida logam, spinel, glasir. Keramik merupakan material anorganik yang terbuat dari tanah lempung yang mengalami suatu proses pengerasan dengan suhu tinggi. Untuk memberikan efek keindahan dari keramik diperlukan bahan tambahan berupa bahan pewarna, glasir dan air. Penggunaan jumlah glasir dapat mempengaruhi kualitas warna keramik. Pewarna keramik yang digunakan oleh kebanyakan pengrajin keramik umumnya merupakan pewarna keramik komersial atau import, sehingga harganya relatif mahal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi jumlah glasir terhadap kualitas warna keramik dari beberapa campuran oksida logam yang aplikasi pewarnanya dilakukan dengan menggunakan metode inglaze. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Kimia FMIPA UM, dan Industri Keramik “PAOLO” Probolinggo. Penelitian terdiri dari dua tahapan yaitu: pertama, proses sintesis bahan pewarna keramik dengan metode spinel dari oksida ZnO - Cr2O3 dan oksida ZnO - Fe2O3 dengan perbandingan komposisi x (ZnO) dan y (Cr2O3 atau Fe2O3) 1:9, 3:7, 5:5, 7:3, 9:1, dan proses kalsinasi dilakukan pada suhu 12500C selama 24 jam; kedua, proses aplikasi pewarna hasil sintesis pada masa bodi keramik serta dampak dari variasi jumlah glasir dengan variasi glasir 7, 10, 13, 16, 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya variasi jumlah glasir dapat mempengaruhi kecerahan warna keramik. Pada pewarna keramik dari ZnO-Cr2O3, penambahan glasir dengan variasi 1:7, 1:10, 1:13, 1:16, 1:19 dihasilkan warna hijau, warna hijau akan semakin dominan dengan berkurangnya ZnO. Pada pewarna keramik dari ZnO-Fe2O3, penambahan glasir dengan variasi 1:7, 1:10, 1:13, 1:16, 1:19 dihasilkan warna kuning, coklat dan coklat kehitaman, degradasi warna akan semakin muda dengan bertambahnya komposisi ZnO. Penambahan glasir yang semakin banyak akan meningkatkan kecerahan warna dari keramik. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut misalnya tentang variasi oksida yang lain dan dengan berbagai perbandingan, menggunakan suhu lebih rendah, dan uji toksisitas pada permukaan keramik yang dilapisi pewarna sintesis.