Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Inkuiri Terbimbing Dan Inkuiri Terbimbing Kolaboratif Kelas X SMA Negeri 2 Batu Pada Materi Reaksi Redoks
Main Author: | Febri Tyas Kusumaningsih; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2015
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/40640 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Kusumaningsih, Febri, T. 2015. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Model Inkuiri Terbimbing Dan Inkuiri Terbimbing Kolaboratif Kelas X SMA Negeri 2 Batu Pada Materi Reaksi Redoks. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Drs. Ridwan Joharmawan, M.Si, (II) Dr. Aman Santoso, M.Si. Kata Kunci : Inkuiri Terbimbing, Kolaboratif, Hasil Belajar, Reaksi Redoks. Reaksi redoks memuat konsep faktual dan konsep-konsep abstrak yang mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, inkuiri terbimbing dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kognitif dan afektif siswa pada materi reaksi redoks. Keterbatasan pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu kadang membutuhkan waktu yang lebih lama sedangkan waktu guru terbatas, selain itu kemampuan siswa dalam memahami materi mungkin saja berbeda, untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diterapkan pembelajaran kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif, siswa diberi kesempatan belajar sesuai kemampuannya, sehingga dalam pembelajaran kolaboratif diawali dengan kegiatan individu, kemudian kegiatan kelompok, dan dilanjutkan dengan kegiatan individu. Kolaborasi antar siswa memungkinkan siswa berinteraksi dalam kelompoknya. Tujuan penelitian ini yaitu: (1)membedakan hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing dan inkuiri terbimbing kolaboratif pada materi reaksi redoks. (2)membandingkan hasil belajar afektif dan psikomotor siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing dan inkuiri terbimbing kolaboratif pada materi reaksi redoks. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasy experimental design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Batu. Penentuan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Pada kelas kontrol dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing, sedangkan kelas eksperimen dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing kolaboratif. Instrumen yang digunakan adalah instrumen perlakuan berupa silabus, RPP, handout, dan LKS, dan instrumen pengukuran berupa lembar observasi dan tes kemampuan kognitif sebanyak 25 butir soal dengan reliabilitas 0,922. Pada penelitian ini diperoleh data lembar keterlaksanaan proses pembelajaran, hasil belajar afektif, dan hasil belajar ketrampilan yang dianalisis secara deskriptif, sedangkan data hasil belajar kognitif dianalisis statistik kuantitatif berupa uji t pada signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa (1)terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing dan inkuiri terbimbing kolaboratif pada materi reaksi redoks.Siswa yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing memperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 72,12 sedangkan siswa yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing kolaboratif memperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 77,42, (2)hasil belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing kolaboratif adalah 92,94 dengan kriteria sangat baik, sedangan hasil belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing adalah 90,05 dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar psikomotor siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing kolaboratif adalah 93,86 dengan kriteria sangat baik, sedangkan hasil belajar psikomotor siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing adalah 92,87 dengan kriteria sangat baik.