Perbedaan Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Materi Hidrolisis Garam antara Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran LC 5E dan LC 5E - Peta Konsep pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Malang

Main Author: ALFIYAH ROSYIDA; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2015
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/39935
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Rosyida, Alfiyah. 2015. Perbedaan Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Materi Hidrolisis Garam antara Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran LC 5E dan LC 5E - Peta Konsep pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Malang. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Dedek Sukarianingsih, M.Pd, M.Si. (II) Dr. Hj. Endang Budiasih, M.S. Kata kunci:Pembelajaran Learning Cycle 5E, Peta Konsep, Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Hidrolisis Garam Ilmu kimia seharusnya diajarkan dengan model pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi siswa yaitu pembelajaran yang mengacu pada teori belajar konstruktivistik yang berpusat pada siswa (StudentCentered Learning). Salah satu model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan adalah model pembelajaran Learning Cycle 5E (LC 5E).Model pembelajaran yang berpusat pada siswa membuat siswa belajar lebih mandiri sehingga pemahamannya lebih terkonstruk. Namun, sering kali didapatkan pemahaman siswa yang sudah terkonstruk tidak sama dengan pemahaman yang diharapkan. Hal ini sering terjadi pada siswa yang memiliki kemampuan rendah sehingga sering kali siswa mengalami sedikitkesulitan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan tugas yang bersifat konstruktif, yaitu dengan memberikan tugas pembuatan peta konsep. Model pembelajaran LC 5E cocok dipadukan dengan tugas pembuatan peta konsep karena sama-sama didukung dengan pengolahan informasi. Model pembelajaran LC 5E– Peta Konsep dan LC 5E diterapkan pada materi hidrolisis garam. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran Hidrolisis Garam dengan model pembelajaran LC 5E – Peta Konsep dan LC 5E pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Malang (2) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar materi Hidrolisis Garam antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran LC 5E dan LC 5E – Peta Konsep pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Malang (3) Untuk mengetahui motivasi belajar materi Hidrolisis Garam antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran LC 5E dan LC 5E – Peta Konsep pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Malang Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah rancangan penelitian eksperimental semu(quasy experimentaldesign) dengan model posttest only control group design. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik random sampling melalui dua kali undian. Undian pertama digunakan untuk menentukan kelas sampel penelitian. Undian kedua, terpilih kelas XI MIA 2 sebagai kelas kontrol dan XI MIA 3 sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 5E – Peta Konsep dan kelas kontrol dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 5E. Instrumen yang digunakan berupa instrumen perlakuan (silabus, RPP, LKS) dan instrumen pengukuran (tes hasil belajar, lembar observasi dan angket). Data keterlaksanaan proses pembelajaran, nilai kuis, dan nilai belajar afektif siswa dianalisis dengan analisis deskriptif, sedangkan data nilai ulangan harian dianalisis dengan analisis statistika dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (I) keterlaksanaan proses pembelajaran pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 5E – Peta Konsep dan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 5E masuk dalam kategori terlaksana dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata keterlaksanaan proses pembelajaran pada siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran LC 5E yaitu sebesar 93,47% dan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran LC 5E – Peta Konsep sebesar 93,57%. (2) Ada perbedaan hasil belajar materi Hidrolisis Garam antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran LC 5E dan LC 5E – Peta Konsep pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Malang. Rata-rata nilai hasil belajar kognitif materi Hidrolisis Garam siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran LC 5E – Peta Konsep lebih tinggi ( 84,90) daripada siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran LC 5E ( = 78,71). Rata-rata nilai hasil belajar afektif materi Hidrolisis Garam siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran LC 5E – Peta Konsep lebih tinggi ( = 89,25) daripada siswa yang dibelajarkan denganmenggunakan model pembelajaran LC 5E ( = 81,25). (3) Ada perbedaan motivasi belajar materi Hidrolisis Garam antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran LC 5E dan LC 5E – Peta Konsep pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Malang. Rata-rata persentase motivasi belajar materi Hidrolisis Garam siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran LC 5E – Peta Konsep lebih tinggi yaitu sebesar 32,30% (sangat termotivasi) daripada siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran LC 5E yaitu sebesar 29% (sangat termotivasi).