Identifikasi Senyawa Bioaktif sebagai Inhibitor Xantin Oksidase yang terdapat dalam Ekstrak Etanol Buah Srikaya (Annona squamosa L.)

Main Author: Ira Oktavia; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2014
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/34760
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Oktavia, Ira. 2014. Identifikasi Senyawa Bioaktif sebagai Inhibitor Xantin Oksidase yang terdapat dalam Ekstrak Etanol Buah Srikaya (Annona squamosa L.).Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Prof. Dr. H. Subandi, M.Si., (II) Muntholib, S.Pd., M.Si. Kata kunci: buah srikaya, inhibitor xantin oksidase, flavonoid Buah Srikaya (Annona squamosa L.) adalah salah satu buah yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional. Metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya mampu berperan sebagai senyawa bioaktif untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satunya ialah penyakit asam urat. Penyakit asam urat ditandai dengan sendi terasa nyeri, panas, bengkak dan peradangan. Penyakit asam urat disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal (hiperurisemia). Asam urat merupakan hasil reaksi oksidasi xantin yang dikatalisis oleh xantin oksidase. Dalam dunia medis, allopurinol digunakan sebagai penghambat aktivitas xantin oksidase. Namun mengkonsumsi allopurinol dalam jangka panjang dapat memberikan efek samping. Selain allopurinol, metabolit sekunder golongan flavonoid juga memiliki aktivitas inhibisi terhadap xantin oksidase. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif golongan flavonoid yang diduga memiliki sifat inhibisi terhadap xantin oksidase yang terdapat dalam ekstrak etanol buah srikaya (Annona squamosa L.). Penelitian dilakukan dengan tahapan : (1) ekstraksi senyawa bioaktif buah srikaya menggunakan pelarut etanol 70%, (2) pemurnian ekstrak etanol buah srikaya secara partisi dengan pelarut n-heksana, kloroform dan etil asetat, (3) uji flavonoid, (4) uji aktivitas inhibisi ekstrak buah srikaya dengan allopurinol sebagai pembanding, (5) uji kemurnian ekstrak dengan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) massa daging buah srikaya seberat 275 gram mengalami penyusutan setelah diekstraksi menjadi 31 gram (11,27%) dan setelah dimurnikan menjadi 6 gram (2,18%), 2) baik pada ekstrak etanol buah srikaya maupun ekstrak etanol hasil pemurnian, positif terhadap uji flavonoid, 3) agar diperoleh ekstrak yang daya inhibisinya setara dengan 1 tablet allopurinol, dalam membuat ekstrak murni memerlukan daging buah srikaya yang lebih banyak (hampir dua kali dari ekstrak etanol sebelum pemurnian), dan 4) analisis HPLC ekstrak etanol menunjukkan satu puncak dominan (95,26%) serta 2 puncak kecil (4,17% dan 0,55%); setelah dimurnikan dan di KLT dengan 3 macam eluen yang berbeda, masing-masing hanya menghasilkan satu noda. Oleh sebab itu salah satu senyawa dalam ekstrak etanol buah srikaya yang bersifat inhibitor terhadap xantin oksidase adalah golongan flavonoid.