Studi Komputasi Ozonasi Limbah Cair Fenol Menggunakan Metode DFT dan CCSD(T)

Main Author: olivia moren; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2014
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/34549
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Moren, O. 2014.Studi Komputasi Ozonasi Limbah Cair Fenol Dengan Menggunakan Metode DFT dan CCSD(T). Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Yahmin, S.Pd., M. Si., (II) Dr. Siti Marfu’ah, M. S. Kata kunci : ozon, fenol, keadaan transisi, DFT, CCSD(T) Fenol merupakan salah satu hasil buangan yang berbahaya dari perindustrian pulp,kertas,plastik,tekstil dan lain sebagainya di Indonesia. Salah satu penanggulangan terhadap limbah cair fenol yaitu dengan proses ozonasi. Pereaksian fenol dengan ozon dapat menghasilkan senyawa lain yang lebih sederhana yaitu o-dihidroksibenzena (katekol) dan p-dihidroksibenzena (hidrokuinon) dengan masing-masing posisi mempunyai tiga tahapan yang menyertai. Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah mekanisme reaksi ozonasi fenol pada posisi para. Hal ini disebabkan pada posisi para mempunyai kerapatan elektron yang lebih besar dibandingkan pada posisi orto, sehingga dapat diperkirakan bahwa mekanisme reaksi dengan jalur reaksi yang paling memungkinkan terjadi adalah pada posisi para. Reaksi ozonasi terhadap fenol itu sendiri telah dilakukan secara eksperimen. Dalam penelitian secara eksperimen, penelitian mengenai mekanisme reaksi yang lebih spesifik masih belum diteliti sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang belum jelas. Masalah yang pertama mengenai keadaan transisi dan energi aktivasi yang dihasilkan selama mekanisme reaksi berlangsung. Selanjutnya masalah kedua mengenai tahapan mana yang merupakan tahap penentu laju. Oleh karena itu dilakukan penelitian secara teoritis yaitu komputasi untuk mengetahui (1) keadaan transisi dan energi aktivasi yang menyertai pada setiap tahapan selama reaksi ozonasi fenol berlangsung, dan (2) tahapan yang merupakan tahap penentu laju. Penelitian teoritis ini terdiri dari lima tahapan yaitu (1) pemodelan struktur reaktan dan produk yang diteliti, (2) perhitungan optimasi geometri dan perhitungan frekuensi vibrasi reaktan dan produk, (3) perhitungan optimasi geometri dan perhitungan frekuensi vibrasi dari keadaan transisi, (4) perhitungan energi keadaan transisi dan (5) perhitungan Intrinsic Reaction Coordinate (IRC) pada model struktur keadaan transisi. Hasil dari perhitungan optimasi geometri dan frekuensi vibrasi dari reaktan, produk maupun keadaan transisi didapatkan hasil seperti panjang ikatan, energi seperti energi potensial, sedangkan hasil dari perhitungan IRC, didapatkannya diagram energi potensial vs koordinat reaksi. Hasil dari penelitian mengenai mekanisme reaksi yang telah dikemukakan Bailey pada tahun 1982 menyebutkan bahwa terbentuknya dua produk pada posisi orto dan para dengan masing-masing posisi mempunyai dua zat antara. Hasil dari penelitian teoritis mengenai ozonasi fenol pada posisi para ini adalah didapatkannya tiga keadaan transisi pada ketiga tahapan. Energi aktivasi (Ea) keadaan transisi 1 sebesar 838,353kkal/mol, lalu Ea keadaan transisi 2 sebesar 781,577kkal/mol dan Ea keadaan transisi 3 sebesar 478,365kkal/mol. Energi aktivasi keadaan transisi pertama mempunyai nilai paling tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa tahap penentu lajunya adalah tahap pertama dengan Ea sebesar 838,353kkal/mol.