Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Remidi dengan Memperhatikan Modalitas Belajar pada Materi Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang

Main Author: Febri Diah Handayani; 2007
Format: PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/3271
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/3271/2468
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Handayani, Febri Diah. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Remidi dengan Memperhatikan Modalitas Belajar pada Materi Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Srini Murtinah Iskandar, M.Sc., Ph.D, (II) Drs. Darsono Sigit, M.Pd Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe STAD, belajar tuntas, remidi, modalitas belajar, tata nama senyawa dan persamaan reaksi Salah satu karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengandung unsur keberagaman tersebut. STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen dan merupakan bentuk yang paling sederhana. Dengan pembelajaran kelompok kecil ini diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan dengan cara telah menuntaskan materi yang diajarkan. Namun, dalam proses pembelajaran, kenyataan yang kita temui bahwa tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Masih ada siswa yang belum menuntaskan materi yang diberikan. Siswa dianggap tuntas dalam materi tata nama senyawa dan persamaan reaksi jika mampu mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran yang direncanakan. Dengan adanya ketentuan ini, menyebabkan banyak siswa yang harus mengikuti remidi. Remidi merupakan suatu bentuk pengajaran yang diberikan kepada siswa yang belum menguasai bahan pelajaran, dengan maksud mempertinggi tingkat penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut. Agar diperoleh hasil maksimal, maka dalam kegiatan remidi juga perlu diperhatikan modalitas belajar siswa. Modalitas belajar adalah cara termudah siswa untuk menyerap informasi atau pengetahuan dengan gaya yang berbeda-beda. Modalitas belajar meliputi visual, auditorial, dan kinestetik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional, (2) mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pembelajaran konvensional, (3) mengetahui keterlaksanaan pengajaran remidi dengan memperhatikan modalitas belajar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian ganda yaitu eksperimental semu dan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Laboratorium UM tahun ajaran 2006/2007 yang kemudian diambil sampel kelas X-3 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Sebelum dilakukan analisis data untuk uji hipotesis dengan uji t dan taraf signifikansi 5%, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas proses pembelajaran tipe STAD lebih efektif daripada pembelajaran konvensional yang tampak pada persentase rata-rata keaktifan untuk kelas eksperimen baik yang jarang maupun sering bertanya sebesar 19% dan 54%, sedangkan kelas kontrol baik yang jarang maupun yang sering bertanya sebesar 22% dan 35%; penyelesaian LKS untuk kelas eksperimen adalah 84% dan kelas kontrol sebesar 72,7%; ketepatan mengumpulkan tugas untuk kelas eksperimen adalah 93% dan kelas kontrol sebesar 83%. Keaktifan kelompok untuk kelas eksperimen terdapat 2 kelompok mencapai skor 100% dan persentase penilaian kelompok terendah adalah 76%. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,68 > 2,00 dengan taraf signifikansi 0,05; sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi ada perbedaan hasil belajar dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar pembelajaran konvensional pada materi tata nama senyawa dan persamaan reaksi. Keterlaksanaan pengajaran remidi pada kelas eksperimen dengan memperhatikan modalitas belajar tiap siswa sangat baik. Guru memperhatikan dan menyesuaikan dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda dalam menerima pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk peneliti lain disarankan agar dapat melayani tiga jenis gaya belajar sebab ada kemungkinan satu siswa memiliki lebih dari satu jenis gaya belajar.