Isolasi Flavonoid dari Ekstrak Kloroform Biji Alpukat (Persea americana Mill) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antioksidan
Main Author: | Mauriza - Arfan; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2014
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/32553 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Arfan, Mauriza. 2014. Isolasi Flavonoid dari Ekstrak Kloroform Biji Alpukat (Persea americana Mill) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antioksidan. Skripsi. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. H. Sutrisno, M.Si., (II) Laurent Octaviana, S.Pd,M.Si. Kata kunci: aktivitas antioksidan, ekstrak kloroform biji alpukat, flavonoid Biji alpukat (Persea americana Mill) telah banyak digunakan untuk pengobatan tradisional. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa biji alpukat memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat. Oleh karena itu, diperlukan informasi ilmiah mengenai kandungan metabolit sekunder dalam biji alpukat dan uji aktivitasnya. Penelitian ini bertujuan (1) mengisolasi komponen dari ekstrak kloroform biji alpukat, (2) mengetahui karakteristik komponen hasil isolasi dari ekstrak kloroform biji alpukat, (3) mengetahui aktivitas antioksidan komponen hasil isolasi dari ekstrak kloroform biji alpukat. Isolasi diawali dengan ekstraksi menggunakan n-heksana secara maserasi dan soxhletasi, dilanjutkan dengan soxhletasi menggunakan kloroform. Pemurnian ekstrak kloroform dilakukan menggunakan teknik kromatografi kolom. Karakterisasi meliputi analisis wujud dan warna, uji kelarutan, uji golongan senyawa bahan alam, uji ketidakjenuhan, analisis secara spektrofotometri UV-Vis, dan analisis secara spektrofotometri IR. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman terhadap DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Ekstraksi secara soxhlet menggunakan kloroform dihasilkan zat padat berwarna coklat-hitam dengan rendemen sebesar 1,08%. Analisis dengan kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan bahwa sekurang-kurangnya terdapat empat komponen dalam ekstrak kloroform dengan masing-masing nilai Rf 0,76, 0,54, 0,20,dan 0,00. Penelitian ini difokuskan pada komponen dengan nilai Rf 0,54. Berdasarkan analisis wujud dan warna, zat hasil isolasi ekstrak kloroform ini berupa zat padat mendekati cair berwarna kuning kecoklatan. Zat ini tidak larut dalam air tetapi larut dalam etil asetat, metanol, dan n-heksana. Hasil uji golongan senyawa bahan alam menunjukkan hasil positif terhadap uji fenolik dan uji flavonoid. Zat hasil isolasi ekstrak kloroform ini mempunyai ikatan rangkap terkonjugasi, mengandung gugus O-H, C-H dan C=C aromatik, C-H alifatik, C=O karbonil, dan C-O. Dalam metanol (0,6 mg/mL) mempunyai λmaks 209,5 dan 419,5 nm dengan absorptivitas 4,56 dan 2,21 cm2 mg-1. Uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman terhadap DPPH menunjukkan bahwa zat hasil isolasi mempunyai aktivitas antioksidan namun lebih lemah dibandingkan asam askorbat.