Pengaruh Luas Permukaan Media Dan Lama Aerasi Terhadap Degradasi Kadar BOD, Amoniak, Nitrat, Nitrit, Dan Padatan Total Tersuspensi Pada Pengolahan Limbah Cair Kantin VEDC Malang Dengan Sistem Biofilm Media Batu Apung
Main Author: | Endang Utaminingsih; 2007 |
---|---|
Format: | PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2009
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/3241 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/download/3241/2338 |
Daftar Isi:
- iABSTRAKUtaminingsih, Endang. 2007. Pengaruh Luas Permukaan Media Dan Lama Aerasi TerhadapDegradasi Kadar BOD, Amoniak, Nitrat, Nitrit, Dan Padatan Total Tersuspensi PadaPengolahan Limbah Cair Kantin VEDC Malang Dengan Sistem Biofilm Media BatuApung. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.Pembimbing (I) Dr. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., (II) Munzil, S.Pd., M.Si.Kata kunci : luas permukaan, lama aerasi, sistem biofilmAir limbah domestik merupakan salah satu sumber pencemaran air yang belumtertangani dengan baik. Salah satu pengolahan limbah yang sederhana, ekonomis danramah lingkungan adalah sistem biofilm. Biofilm merupakan suatu lingkungankehidupan yang kusus dari kelompok mikroorganisme yang melekat pada suatupermukaan padat dalam lingkungan perairan. Hasil penelitian yang telah dilakukansebelumnya terhadap sistem ini menunjukkan kadar polutan dalam air limbahdomestik dapat mengalami penurunan yang cukup tinggi. Prinsip dasarnya adalahpolutan yang ada dalam air limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme yang melekatdipermukaan media tersebut menjadi senyawa yang tidak mencemari lingkungan.Mikroorganisme memerlukan pasokan oksigen yang dapat diberikan melalui prosesaerasi dan luas permukaan media. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh luaspermukaan media dan lama aerasi terhadap penurunan kadar BOD, amoniak, nitrat,nitrit, dan padatan total tersuspensi (TSS) yang terkandung dalam limbah domestikterutama limbah kantin.Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan variabel bebas: lamaaerasi dan luas permukaan media batu apung, variabel terkontrol: porositas batu apungdan volume air limbah sedangkan variabel terikat: persentase degradasi kadar BOD,amoniak, nitrat, nitrit, dan TSS. Pengambilan sampel di VEDC didasarkan ataspertimbangan limbah yang dihasilkan tiap hari cukup besar dan terletak di daerahperkotaan dengan pemukiman padat penduduk yang dapat mengakibatkan pencemarandiperairan sekitarnya jika tidak diolah dengan baik. Pelaksanaan penelitian dibagimenjadi dua tahap yaitu: tahap I (penelitian pendahuluan) meliputi: pengukuranvolume reaktor (akuarium), perhitungan porositas batu apung, perhitungan luaspermukaan batu apung, dan aklimatisasi bakteri. Sedangkan pada tahap II (penelitianutama) dilakukan pengambilan sampel terhadap influen dan efluen dari bakpengolahan untuk analisis laboratorium. Perlakuan sistem biofilm dilakukan pada luaspermukaan 1646,64cm2, 3218,28cm2, dan 4789,92cm2, dan lama aerasi 8, 13, 16, 18,21, dan 24 jam. Sasaran analisis laboratorium adalah penurunan kadar BOD, amoniak,nitrat, nitrit, dan TSS dengan menggunakan metode analisis standar. Data penurunankadar dihitung dalam persen kemudian ditabelkan dan digrafikkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi degradasi polutan paling efektifyang didasarkan pada luas permukaan media tercapai pada luas permukaan media3218,28cm2. Sedangkan yang berdasarkan pada lama aerasi, untuk kadar BOD,amoniak dan TSS penurunannya yang tercapai pada lama aerasi 13 jam, untukpenurunan kadar nitrat dan nitrit paling efektif tercapai pada lama aerasi 21 jam.Sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif yang dapat digunakan dalam pengolahanlimbah domestik sistem biofilm media batu apung adalah dengan menggunakan luaspermukaan media 2 tingkat (3218,28cm2) dan lama aerasi 21 jam atau dengan luaspermukaan media 3 tingkat (4789,92cm 2) dan lama aerasi 13 jam.