Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Kolaboratif dengan Model Pembelajaran Ekspositori tentang Larutan Penyangga Kelas XI MA
Main Author: | Mono Eviyanto; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2013
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/28462 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Eviyanto, Mono. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Kolaboratif dengan Model Pembelajaran Ekspositori tentang Larutan Penyangga Kelas XI MA. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Ridwan Joharmawan, M.Si, (II) Drs. Dermawan Afandy, M.Pd. Kata kunci: pembelajaran kolaboratif, larutan penyangga., hasil belajar Larutan penyangga merupakan salah satu meteri kimia yang diberikan pada siswa sekolah menengah atas. Materi larutan penyangga banyak melibatkan konsep, prinsip, teori, kerja ilmiah serta perhitungan secara matematis. Pada umumnya proses pembelajaran yang ada di sekolah menengah atas lebih banyak berpusat pada guru. Proses pembelajaran yang demikian berdampak pada keaktifan dan pemahaman konsep materi larutan penyangga yang masih kurang. Hal ini dapat dilihat dai hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan model pembelajaran yang tepat, yakni membuat siswa lebih aktif sehingga proses pembelajaran berjalan secara efektif dan bermakna. Salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kolaboratif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran kolaboratif, (2) mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kolaboratif dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu (quasy experimental design) dengan populasi penelitian siswa kelas XI IPA MA. Sampel penelitian adalah kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen yang diambil secara “cluster random sampling”. Pembelajaran kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kolaboratif sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositori. Instrumen yang digunakan adalah silabus, RPP, Handout, LKS dan lembar observasi serta tes kemampuan kognitif yang terdiri dari 18 butir soal yang valid dengan reliabilitas r11=0,786. Data yang diperoleh meliputi lembar keterlaksanaan proses pembelajaran, nilai afektif dan hasil belajar siswa. Data nilai hasil belajar dianalisis secara kuantitatif dengan uji t pada signifikansi α = 0,05. Dalam penelitian ini rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 99,05%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori. Siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kolaboratif memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 83,33, sedangkan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 76,17. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan lebih lanjut bahwa siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kolaboratif memiliki rata-rata hasil belajar lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran ekspositori. ABSTRACT Eviyanto, Mono. 2013. The Difference of Students’ Achievement between Those who were Taught with Cooperative Learning Model and Expository Learning Model on Buffer Solution of the Eleventh Graders of MAN Malang 1. Sarjana’s thesis, Chemistry Department, Faculty of Mathematics and Science, State University of Malang. Advisors: (I) Drs. Ridwan Joharmawan, M.Si, (II) Drs. Dermawan Afandy, M.Pd. Key words: collaborative learning, buffer solution, students’ achievement. Buffer Solution is one of materials in chemistry which was given to the senior high students. The buffer solution material involves many concepts, principles, theories, science working, and mathematical calculation. Generally, the teaching and learning process in senior high is teacher-centered. This kind of teaching method affects the students’ participation in classes and students’ understanding about the concept. It was shown by the students’ achievement. Therefore, to increase the students’ achievement, teachers need to have appropriate learning models which mainly involve students to be more active so that the teaching and learning process will be effective. One of the appropriate learning models is collaborative learning model. The study was aimed to (1) know the implementation of the collaborative learning model, (2) know whether there was a difference between students who were taught with collaborative and those who were taught with expository learning model. The design of the study was quasi-experimental design with the eleventh graders of MAN 1 Malang as the population. The sample of the study was the eleventh graders of IPA 1 as the control class and IPA 2 as the experiment class who were chosen by cluster random sampling technique. The experimental class was taught with the collaborative learning model; meanwhile the control class was taught with expository learning model. The instrument used was a syllabus, lesson plans, handouts, worksheets, and observation sheet as well as cognitive ability test consisting of 18 questions are valid with reliability r11=0,786. The data was obtained from the teaching and learning process, students’ affective score, and students’ achievement. The data were analyzed quantitatively by t test on the significance α = 0,05. In this study the average percentage of learning activities is 99,05%. The result of the study showed that there was a difference between students who were taught with collaborative learning model and those who were taught by expository learning model. The students who were taught with collaborative had 83.33 as the average score; meanwhile those who were taught with expository learning model had 76.17 as the average score. Based on the study, it was shown that the students who were taught with collaborative had higher average score than those who were taught with expository one.