Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X MAN 3 Malang pada Materi Konsep Reaksi Redoks
Main Author: | Rulia Susialis; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2013
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/28058 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Susialis, Rulia. 2013. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X MAN 3 Malang pada Materi Konsep Reaksi Redoks. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Muhammad Su’aidy, M.Pd. (II) Dra. Hj. Hayuni Retno Widarti, M.Si. Kata Kunci: pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray), hasil belajar kognitif, motivasi belajar, konsep reaksi redoks. Kurikulum 2006 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan penekanan pembelajaran seperti pada model pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah TSTS. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS sesuai untuk membelajarkan materi konsep reaksi redoks. Oleh karena itu dalam penelitian digunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS untuk membelajarkan materi konsep reaksi redoks. Tujuan penelitian adalah 1) mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, 2) hasil belajar kognitif, dan 3) motivasi belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan model pembelajaran ceramah-diskusi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasy Exsperimental dengan desain post test only. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas X MAN 3 Malang tahun ajaran 2012/1013. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, sehingga didapatkan dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas kelas eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen perlakuan (silabus, RPP, handout, dan LKS) dan intrumen untuk mengambil data hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Intrumen untuk mengambil data hasil belajar terdiri dari 30 butir soal dengan validitas isi sebesar 87,50%; validitas butir soal antara 0,034-0,776; daya pembeda butir soal antara 0,067-0,667; tingkat kesukaran butir soal antara 0,467-0,900; dan reliabilitas soal tes sebesar 0,944. Teknik analisis data penelitian dilakukan dengan statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis mengunakan uji-t pada tingkat signifikansi 0,05 dengan bantuan program SPSS 16 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pelaksanaan pembelajaran materi konsep reaksi redoks menggunakan model pembelajaran ceramah-diskusi dan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS sesuai dengan rencana pembelajaran dengan kendala alokasi waktu, 2) hasil pengujian hipotesis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Namun rata-rata nilai hasil belajar kognitif kelas eksperimen (70,95) lebih baik dari pada kelas kontrol (66,62), dan 3) semua siswa termotivasi pada pembelajaran materi konsep reaksi redoks menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Persentase motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 100%, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 85,71%.