Pengembangan Modul Sifat Koligatif Larutan untuk Siswa Kelas XII SMA RSBI dengan Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Main Author: | Fitria Purwaningtias; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2013
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/26961 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Salah satu materi kimia yang diberikan pada siswa Sekolah Menengah Atas yang melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sifat Koligatif Larutan. Isi dari topik Sifat Koligatif Larutan di RSBI adalah lebih dalam dan lebih luas dibandingkan pada program reguler. Pembelajaran materi tersebut di RSBI adalah berpusat pada siswa dan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk memenuhi kriteria tersebut diperlukan bahan ajar yang memenuhi, yaitu bahan ajar yang lebih dalam dan lebih luas dibandingkan dengan bahan ajar yang digunakan di program regular, menuntut siswa untuk secara aktif mengkonstruk konsep-konsep yang dipelajari, sarat dengan pemanfaatan TIK, dan ditulis dalam bahasa Inggris. Pembelajaran yang menuntut siswa secara aktif mengkonstruk konsep-konsep dapat dilakukan dengan pendekatan inkuiri terbimbing dengan bahan ajar dalam bentuk modul. Sampai saat ini dapat dianggap belum ada bahan ajar yang memenuhi kriteria tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul Sifat Koligatif Larutan berdasarkan pendekatan inkuiri terbimbing dan untuk mengetahui kelayakan serta keefektifan dari modul tersebut untuk digunakan dalam pembelajaran kimia di SMA yang melaksanakan program RSBI. Pengembangan modul Sifat Koligatif Larutan mengadopsi model pengembangan 4D dari Thiagarajan, dkk. (1974). Tahap-tahap pengembangan adalah: (1) pendefinisian, (2) perancangan, dan (3) pengembangan. Tahap keempat dari model 4D yaitu penyebaran tidak dilakukan karena produk pengembangan masih digunakan terbatas di lingkup SMA Negeri 8 Malang. Kelayakan modul ditentukan berdasarkan kelayakan isi, kelayakan bahasa, dan kelayakan penyajian. Kelayakan isi dinilai dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan berdasarkan instrumen penilaian bahan ajar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Penilaian kelayakan modul dilakukan oleh dua orang dosen kimia dan dua orang guru kimia. Keefektifan modul didasarkan atas tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk mengetahui keefektifan modul hasil pengembangan dilakukan uji coba kepada 31 siswa kelas XII SMAN 8 Malang. Data penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif terdiri dari tanggapan dan saran perbaikan oleh dosen dan guru kimia tentang kelayakan modul yang dikembangkan. Data kuantitatif adalah skor hasil belajar siswa sesudah menggunakan modul, yang dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan ganda yang terdiri dari 23 item dengan validitas isi sebesar 0,96 dan koefisien reliabilitas, diukur dengan menggunakan persamaan Alpha Cronbach, sebesar 0,78. Modul Sifat Koligatif Larutan hasil pengembangan terdiri dari bagian pra pendahuluan, pendahuluan, isi, dan penutup. Penilaian dosen kimia dan guru kimia SMA menghasilkan 83,0% kelayakan isi, 87,0% kelayakan kebahasaan, dan 87,9% kelayakan penyajian. Berdasarkan data tersebut modul Sifat Koligatif Larutan yang dikembangkan dapat dianggap layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia. Skor rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan modul adalah 84,1 dan 87.1% siswa mencapai skor di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM). Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah lebih dari 80%. Berdasarkan hasil tersebut, modul hasil pengembangan dapat dianggap efektif untuk digunakan dalam pembelajaran pada materi Sifat Koligatif Larutan. Evaluasi lebih lanjut tentang kelayakan dan efektivitas modul hasil pengembangan ini perlu dilakukan untuk penyebaran yang lebih luas.