Penetapan Kadar Kromium (Cr) Pada Ikan Gabus, Mujair dan Bader di Sungai Surabaya
Main Author: | RENDI Wahyu SEPTIANTORO; Perpustakaan UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2009
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/2537 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Septiantoro, Rendi, Wahyu. 2009. Penetapan Kadar Kromium (Cr) Pada Ikan Gabus, Mujair dan Bader di Sungai Surabaya. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. M. Sodiq Ibnu, M.Si., (II) Drs. Yudhi Utomo, M. Si. Kata kunci: Sungai Surabaya, Ikan, Kromium (Cr) Sungai Surabaya merupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas bagian hilir dengan panjang sekitar 40 km, meliputi beberapa daerah yang telah dibagi beberapa titik mulai dari Bendungan Lengkong Baru yang terletak di daerah Mojokerto sampai pintu air Jagir yang berada di daerah Surabaya. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwasanya kandungan kromium pada air sungai Surabaya rata-rata berkisar antara 0,03-0,41 ppm. Data tersebut menunjukan bahwa konsentrasinya telah melampui ambang batas kadar kromium perairan sebagai saluran irigasi, pertanian dan perikanan. Kandungan Cr di perairan dimungkinkan akan lebih tinggi pada biota (ikan) karena logam Cr dapat terakumulasi dalam tubuh ikan. Di sungai Surabaya sering dijumpai masyarakat atau penduduk melakukan penangkapan ikan gabus, mujair dan bader untuk di konsumsi sendiri maupun untuk dipasarkan. Adanya dugaan pencemaran sungai oleh logam berat kromium, dikhawatirkan dapat mempengaruhi kesehatan penduduk yang mengkonsumsi ikan tersebut. Tujuan dari penelitian adalah 1.) Mengetahui kadar kromium yang terkandung dalam ikan gabus, mujair, bader di sungai Surabaya dan standar baku mutu yang dianjurkan menurut Pengawasan Obat dan Makanan (POM), 2.) Mengetahui kaitan antara kadar kromium pada ikan dan perairan Sungai Surabaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2009 sebanyak 3 kali ulangan pengambilan dengan interval 2 minggu sekali. Tahap pertama adalah melakukan sampling ikan di sungai Surabaya. Tahap kedua adalah preparasi sampel hingga ke proses dekstruksi sampel menggunakan asam nitrat pekat. Tahap ketiga adalah penentuan kadar kromium(Cr) dalam sampel menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium FMIPA Universitas Negeri Malang dan Laboratorium Kualitas Air Perum Jasa Tirta Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 lokasi titik pengambilan sampel ikan yaitu Lengkong dan Karangpilang, kadar Cr selama tiga kali pengambilan pada ikan gabus dan mujair masing-masing 1,151-3,082 mg/kg berat basah dan 0,745-0,845 mg/kg berat basah, sedangkan pada ikan bader jauh lebih rendah berkisar 0,019-0,065 mg/kg berat basah. Apabila dibandingkan dengan standar baku mutu menurut Pengawasan Obat dan Makanan (POM) dapat dikatakan bahwa kadar Cr pada ikan gabus dan mujair sudah melebihi ambang batas, sedangkan pada ikan bader belum melebihi ambang batas sehingga masih dalam taraf aman dan layak untuk di konsumsi. Tingginya kadar Cr yang terkandung dalam ikan gabus dan mujair memberikan pola keterkaitan dengan kondisi Cr di perairan, yakni diduga pada kadar Cr perairan tinggi maka kadar Cr pada ikan semakin tinggi.