Metilasi Minyak Kulit Biji Mete dengan Pelarut n-Heksana dan Benzena menggunakan Dimetil Sulfat

Main Author: muhammad ikrom bahril wahda; Mahasiswa UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM , 2012
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/22277
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Wahda, M. Ikrom. Bahril. 2012. Metilasi Minyak Kulit Biji Mete dengan Pelarut n-Heksana dan Benzena menggunakan Dimetil Sulfat. Skripsi. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Siti Marfu’ah, M.S,(II) Dra. Dedek Sukarianingsih, M.Pd., M.Si Kata kunci : minyak kulit biji mete, asam anakardat, metilasi, n-heksana, benzena Asam anakardat dan turunan metilnya bersifat sitotoksik terhadap sel leukemia L1210. Sitotoksisitas asam anakardat dan turunan metilnya berhubungan dengan kepolarannya. Semakin non polar maka semakin toksik senyawa tersebut. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan metilasi asam anakardat dengan pelarut benzena, yang memiliki kelemahan karena benzena bersifat karsinogen. Dengan alasan tersebut maka dilakukan penelitian yakni metilasi menggunakan pelarut yang lebih aman antara lain n-heksana. Metilasi asam anakardat menggunakan dimetil sulfat bertujuan untuk menghasilkan senyawa yang lebih non polar dari asam anakardat. Untuk mengetahui keefektifannya maka metilasi dilakukan dengan dua pelarut yang berbeda yakni menggunakan n-heksana dan benzena. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris. Tahapan- tahapan dalam penelitian yang dilakukan adalah: (1) isolasi minyak kulit biji mete dari kulit biji mete, (2) Pembentukan kalium anakardat hasil reaksi asam anakardat dengan kalium karbonat, (3) Metilasi minyak kulit biji mete dalam n-heksana maupun dalam benzena, (4) Analisis dan pemisahan senyawa hasil metilasi, (5) Identifikasi dan karakterisasi senyawa hasil metilasi minyak kulit biji mete. Untuk mengetahui struktur senyawa yang dihasilkan, dilakukan identifikasi lebih lanjut dengan menggunakan spektroskopi IR di laboratorium kimia organik FMIPA UB dan 1H-NMR di laboratorium kimia organik UNAIR Surabaya. Hasil analisis dengan eluen n-heksana-dietil eter-asam format (70:30:2) pada senyawa hasil metilasi, baik menggunakan pelarut n-heksana maupun benzena menghasilkan produk yang sama, yaitu ester metil anakardat. Hasil identifikasi dengan menggunakan spektrofotometri IR dan 1H-NMR menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah ester metil anakardat. Pada metilasi dengan menggunakan pelarut n-heksana dihasilkan ester metil anakardat yang lebih sedikit, yakni 0,20 gram dalam 0,60 gram campuran hasil reaksi, sedangkan dengan pelarut benzena diperoleh ester metil anakardat sebanyak 0,25 gram. Namun demikian, penggunaan n-heksana lebih aman karena tidak bersifat karsinogenik.