Studi Awal Pembuatan Membran Selulosa Asetat dari Kapas dengan Variasi Volume Reaktan untuk Menurunkan Kadar Gas NOx pada Asap Rokok
Main Author: | MARIYA ULFA; Mahasiswa UM |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM
, 2012
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/article/view/21551 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Ulfa, M. 2011. Studi Awal Pembuatan Membran Selulosa Asetat dari Kapas dengan Variasi Volume Reaktan untuk Menurunkan Kadar Gas NOx pada Asap Rokok. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Mahmudi, M.Si., (II) Neena Zakia, S.Si., M.Si. Kata Kunci : selulosa asetat, membran, gas NOx Teknologi membran telah banyak diaplikasikan dalam berbagai hal, salah satunya untuk pemisahan gas. Bahan pembuatan membran yang bisa digunakan untuk memisahkan gas adalah selulosa asetat. Aplikasi membran selulosa asetat sebagai pemisah gas dapat diuji pada gas NOx yang berasal dari asap rokok. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui membran selulosa asetat yang dihasilkan jika menggunakan perbandingan massa selulosa (gram) dengan volume asam asetat glasial (mL) 1:4 dan 1:8, (2) Untuk mengetahui morfologi permukaan dan gugus fungsi membran selulosa asetat yang dihasilkan berdasarkan analisis SEM dan FT-IR, (3) Untuk mengetahui kadar gas NOx dari asap rokok jika dilewatkan alat pengambilan sampel sebelum dan setelah dipasang membran selulosa asetat. Penelitian bersifat eksperimental laboratorium yang dilakukan di laboratorium jurusan kimia dan terdiri dari 5 tahap, yaitu (1) Delignifikasi untuk menghilangkan komponen selain selulosa dari kapas melalui perendaman dalam NaOH dan refluks dengan campuran etanol dan HNO3, (2) Asetilasi menggunakan asam asetat glasial dan katalis H2SO4, (3) Pembuatan membran selulosa asetat, (4) Penentuan kadar gas NOx dari asap rokok sebelum dan setelah dipasang membran selulosa asetat dengan metode kolorimetris menggunakan spektrofotometer visibel pada λ=550 nm, dan (5) Karakterisasi morfologi permukaan membran selulosa asetat menggunakan SEM dan analisis gugus fungsi dengan FT-IR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Membran selulosa asetat dengan perbandingan massa selulosa dan volume asam asetat glasial 1:4 dan 1:8 yang terbentuk kurang sempurna karena pencetakan yang tidak tepat; (2) Hasil foto SEM memperlihatkan morfologi permukaan membran selulosa asetat dengan perbandingan massa selulosa dan volume asam asetat glasial 1:8 lebih rapat daripada membran selulosa asetat 1:4, selain itu, analisis gugus fungsi FT-IR pada membran selulosa asetat dengan perbandingan massa selulosa dan volume asam asetat glasial 1:4 dan 1:8 menunjukkan struktur selulosa berhasil diasetilasi ditunjukkan dengan keberadaan puncak tajam gugus C=O pada daerah bilangan gelombang 1639,38 dan 1645,17 cm-1, sedangkan gugus OH muncul pada bilangan gelombang 3346,27 cm-1;(3) Pengukuran kadar gas NOx terhadap sampel asap rokok menunjukkan bahwa membran selulosa asetat 1:8 dapat mengurangi gas NOx sebanyak ± 78% sedangkan membran selulosa asetat 1:4 mengurangi ± 58% gas NOx.